INDOBALINEWS – Hidroponik merupakan teknik budidaya tanaman dengan media tanpa tanah. Jika pada umumnya budidaya dilakukan di lahan tanah, melalui serangkaian pengolahan tanah, Hidroponik menawarkan solusi untuk menanam dengan media air. Kelebihan sistem hidroponik dibandingkan sistem tradisional adalah efisiensi pemberian nutrisi. Hal ini dapat diamati dari pemberian pupuk pada lahan dibandingkan jika langsung diberikan ke tanaman.
Pemberian pupuk di lahan yang pastinya dilakukan di atas tanah, membuat nutrisi yang dibutuhkan tanaman tidak langsung diambil bahkan bisa tidak sampai ke akar tanaman. Metode hidroponik memberikan solusi, yaitu nutrisi langsung diberikan ke tanaman melalui akarnya. Metode pemberian air kepada tanaman ada bermacam-macam.
Berikut dirangkum beberapa jenis hidroponik yang populer di masyarakat dan masing-masing kelebihannya.
1. Rakit Apung (Raft)
Rakit apung ini merupakan jenis hidroponik yang paling mudah diaplikasikan. Hal ini disebabkan karena bahan perakitan yang sedikit dan mudah, serta perawatan yang juga mudah. Dinamakan rakit apung karena tanaman dibuat terapung di bak yang berisi nutrisi, terapung di atasnya. Bahan yang digunakan untuk membuat sistem ini hanya terdiri dari 4 (empat) dan mudah ditemukan di sekitar kita, yaitu:
- Bak nutrisi, bisa menggunakan ember atau tempat penampung air lainnya
- Styrofoam yang dilubangi, memastikan hanya bagian akar yang terkena air
- Rockwool atau kapas
- Netpot untuk meletakan tanaman, ini juga bisa diganti dengan plastik bekas gelas mineral
Walaupun memiliki kemudahan untuk membuat dan melakukan perawatannya, jenis ini juga memiliki kekurangan yaitu pada konsentrasi nutrisi. Nutrisi yang diberikan tanaman memiliki kecenderungan untuk mengendap, sehingga perawatan tanaman juga diperlukan setiap hari untuk mengaduk air nutrisi dan mengganti airnya secara periodik.