Vaksin Booster untuk Lansia Mulai Januari 2022, Menkes Budi Gunadi Sadikin: Biaya Ditanggung Negara

14 Desember 2021, 21:03 WIB
Petugas medis home visit vaksinasi kepada lansia di Kelurahan Sesetan Denpasar Bali, Senin 18 Oktober 2021. Para lansia bakal mendapat vaksin ketiga atau booster mulai Januari 2022. /Dok Humas Pemkot Denpasar Bali

INDOBALINEWS – Warga lanjut usia (lansia) akan mendapatkan suntikan vaksin ketiga atau booster Covid-19 mulai Januari 2022 mendatang.

Biaya vaksin booster ini akan dikucurkan dari dana APBN dan non-APBN.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan skenario vaksin booster Covid-19 bagi lansia yang akan ditanggung negara.

Baca Juga: Petani Bawang Curhat Harga Anjlok, Presiden Jokowi Langsung Telepon Menteri Perdagangan

"Untuk vaksinasi booster tahun depan kita akan bagi dua skenario. Untuk vaksinasi lansia dan PBI nonlansia, itu akan ditanggung negara," kata Budi saat rapat kerja secara virtual Komisi IX DPR RI, Selasa 14 Desember 2021.

Pada kesempatan itu Budi juga menjelaskan vaksin booster mandiri yang dapat diakses masyarakat dengan cara membeli.

"Untuk yang mandiri dan nonlansia akan kita buka agar perusahaan-perusahaan farmasi bisa mengimpor vaksinnya. Dan langsung menjual ke masyarakat sehingga terjadi keseimbangan di pasar dan akses di masyarakat pilihannya akan lebih banyak," ujarnya.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 7,5: Warga NTT Rasakan Guncangan Kuat Selama Satu Menit

Vaksinasi booster dimulai pada Januari 2022 berdasarkan ulasan ITAGI, WHO, dan BPOM.

Pemberian vaksin booster berdasarkan pada risiko sehingga diutamakan untuk lansia.

Pemberian vaksinasi booster dilakukan di setiap fasilitas kesehatan (faskes), kecuali puskesmas dan KKP, karena digunakan untuk mengejar vaksinasi dosis satu dan dua.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 7,5 Guncang NTT, Peringatan Dini Tsunami Hingga Sulawesi, NTB dan Maluku

Budi menyebut vaksin booster yang dibiayai APBN diperuntukkan bagi 80 juta lebih orang dengan kebutuhan 90 juta lebih dosis vaksin.

Sedangkan, vaksin booster non-APBN untuk 120 juta lebih orang dengan kebutuhan 130 juta lebih dosis vaksin.

"Untuk vaksin booster yang menjadi beban APBN akan diberikan kepada 83,1 juta orang. Kita butuh 92,4 juta vaksin. Sedangkan vaksin booster yang non-APBN akan diberikan kepada 125,2 juta atau sekitar 139 juta vaksin," ungkapnya.***

 

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Setkab

Tags

Terkini

Terpopuler