Masyarakat Diimbau Tak Sebar Foto Video Tragedi Kanjuruhan yang Berpotensi Membuat Situasi Tak Kondusif

4 Oktober 2022, 13:06 WIB
Sejumlah pemain dan official Arema FC menaburkan bunga di depan patung Singa Tegar kawasan Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022). Tabur bunga dan doa bersama tersebut sebagai bentuk duka cita atas jatuhnya korban jiwa pada tragedi di Stadion Kanjuruhan. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/rwa. /Prasetia Fauzani/ANTARA FOTO

 

INDOBALINEWS - Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan foto atau video tragedi Kanjuruhan yang berpotensi membuat situasi menjadi tidak kondusif, ke media sosial atau medsos.

Hal itu dikatakan oleh Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong dalam penjelasannya terkait Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).

"Sambil TGIPF tragedi Kanjuruhan bekerja, diimbau masyarakat tidak menyebarkan foto atau video di media sosial yang berpotensi membuat situasi tidak kondusif," ujar Usman dalam pernyataan resminya Selasa 4 Oktober 2022.

Baca Juga: Ni Luh Mundur, Wasekjen NasDem: Esa Hilang, Seribu Terbilang

Lebih lanjut Usman juga mengatakan bahwa pemerintah memastikan penanganan dan menanggung biaya perawatan bagi korban yang terluka dan memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal sesuai dengan aturan.

"Pemerintah memastikan akan menyelesaikan insiden Kanjuruhan ini. Masyarakat diminta untuk mendukung proses tersebut dengan menjaga situasi kondusif. Kita percayakan kepada tim independen," kata Usman seperti dilansir dari Antara.

Baca Juga: Mantan Pemain Timnas Kurniawan Dwi Yulianto Masuk Jadi Anggota Tim Pencari Faktra Tragedi Kanjuruhan

Masyarakat, kata Usman, bisa memberikan dukungan dalam bentuk informasi jika diperlukan. Misalnya, menjadi saksi karena TGIPF akan mengumpulkan data dari lapangan.

Usman juga mengucapkan belangsungkawa kepada keluarga korban meninggal dan mengharapkan korban luka segera sembuh.

Seperti yang diberitakan sebelumnya pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan. 

Baca Juga: Liga 1 Dihentikan Sementara, Pelatih Persib Bandung Jaga Motivasi Pemain

Tim gabungan ini dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Sementara Menpora Zainuddin Amali sebagai Wakil Ketua dan Mantan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Nur Rochmad sebagai Sekretaris.

Anggota TGIPF tragedi Kanjuruhan adalah Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Prof. Sumaryanto, Wakil Ketum 1 KONI Mayjen TNI (Purn.) Suwarno, akademisi Rhenald Kasali, pengamat olahraga Akmal Marhali dan jurnalis olahraga Harian Kompas Anton Sanjoyo.

Baca Juga: Sisa Laga BRI Liga 1 2022 2023 Dihentikan, Ketua Umum PSSI: Hingga Waktu yang Tidak Ditentukan

Juga menjadi anggota adalah AFC Security Officer Nugroho Setiawan, mantan Kepala BNPB Doni Monardo, mantan Wakapolda Kalimantan Barat Irjen Pol (Purn.) Sri Handayani, mantan pimpinan KPKLaode M. Syarif dan mantan pemain Timnas Kurniawan Dwi Yulianto.

Menurut Usman, tim ini akan bekerja cepat karena lokasi mudah dijangkau. TGIPF tragedi Kanjuruhan bekerja mulai Selasa.

Baca Juga: Doa Bersama Suporter Bali United untuk Korban Tragedi Kanjuruhan Didukung Polresta Denpasar

Seperti yang diberitakan sebelumnya, tragedi Kanjuruhan terjadi usai pertandingan Arema melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu 1 Oktober 2022.

Usai pertandingan ribuan suporter turun ke lapangan dan berakhir ricuh hingga dibubarkan dengan gas air mata. Kejadian ini menyebabkan sedikitnya 125 orang meninggal dan ratusan lainnya luka-luka. ***

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler