Fenomena Cuaca Panas Terik Diprediksi Masih Berlangsung hingga Oktober 2023, Begini Penjelasannya

1 Oktober 2023, 10:08 WIB
Ilustrasi panas ekstrim /Pixabay/jplenio/

INDOBALINEWS - Sepekan terakhir sebagian wilayah Indonesia mengalami fenomena suhu panas yang cukup terik pada siang hari, termasuk Bali. Khusus di bali cuaca panas diprediksi akan menurun di hari ini Minggu 1 Oktober hingga Senin 2 Oktober 2023, di seluruh wilayah Bali akan cerah berawan dengan suhu 23-31 drajat Celcius dengan kelembaban 60 hingga 95 persen.

Suhu tertinggi akan dialami oleh Kota Denpasar yang mencapai 32 drajat Celcius dengan kelembaban tertinggi hingga 95 persen hingga Senin 2 Oktober 2023.

Sementara itu berdasarkan data hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum terukur selama periode tanggal 22 – 29 September 2023 di beberapa wilayah Indonesia terjadi cukup tinggi dengan kisaran suhu antara 35 - 38.0 °C pada siang hari.

Baca Juga: Badan Bahasa Kemendikbudristek Bantah Klaim Literasi Warganet Rendah, 'Data Perlu Dikritisi'

"Dimana suhu maksimum tertinggi selama periode tersebut ada yang mencapai hingga 38.0 °C yang terukur di Kantor Stasiun Klimatologi Semarang - Jawa Tengah pada tanggal 25 dan 29 September 2023, serta di Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka - Jawa Barat pada tanggal 28 September 2023," demikian disampaikan Deputi Bidang Meteorologi
Guswanto di web resmi www.bmkg.go.id.

Sementara itu suhu maksimum terukur di wilayah Jabodetabek berada pada kisaran 35.0 - 37.5 °C, dimana suhu maksimum hingga 37.5 °C terukur di wilayah Tangerang Selatan pada tanggal 29 September 2023.

Baca Juga: Asian Games Hangzhou: Zohri Minta Maaf Belum Bisa Jadi Terbaik

Secara umum, fenomena suhu panas terik tersebut terjadi karena dipicu oleh beberapa kondisi dinamika atmosfer sebagai berikut;

Saat ini kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia terutama di Jawa hingga Nusa Tenggara (termasuk Jabodetabek) didominasi oleh kondisi cuaca yang cerah dan sangat minimnya tingkat pertumbuhan awan terutama pada siang hari.

Kondisi ini tentunya menyebabkan penyinaran matahari pada siang hari ke permukaan bumi tidak mengalami hambatan signifikan oleh awan di atmosfer, sehingga suhu pada siang hari di luar ruangan terasa sangat terik.

Baca Juga: Tragis! Nenek 91 Tahun di Jembrana Tercebur Sumur, Tim SAR Turun Hingga 25 Meter

Seperti diketahui, bahwa saat ini sebagian besar wilayah Indonesia terutama di selatan ekuator masih mengalami musim kemarau dan sebagian lainnya akan mulai memasuki periode peralihan musim pada periode Oktober-November ini, sehingga kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari.

Di akhir September ini, posisi semu matahari menunjukkan pergerakan ke arah selatan ekuator, yang berarti bahwa sebagian wilayah Indonesia di selatan ekuator termasuk wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara mendapatkan pengaruh dampak penyinaran matahari yang relatif lebih intens dibandingkan wilayah lainnya, dimana pemanasan sinar matahari cukup optimal terjadi pada pagi menjelang siang dan pada siang hari.

Baca Juga: Kaesang dan Misi Safari Politik PSI di Bali: Target 4% Nasional Menuju Pemilu 2024

Namun demikian, fenomena astronomis ini tidak berdiri sendiri dalam mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis atau ekstrem di permukaan bumi.

Faktor-faktor lain seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara memiliki dampak yang lebih besar juga terhadap kondisi suhu terik di suatu wilayah seperti yang terjadi saat ini di beberapa wilayah Indonesia.

Baca Juga: Kronologi Kakek Cabuli Anak 12 Tahun di Depok Hingga Meninggal Dunia

Kondisi fenomena panas terik ini diprediksikan masih dapat berlangsung dalam periode Oktober2023 ini, mengingat kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari, sehingga BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh.

Terutama bagi warga yang beraktifitas di luar ruangan pada siang hari supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan dan dampak buruk lainnya.***

 

Editor: Shira Ade

Sumber: bmkg.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler