Mudik Lebaran 2024: Hindari Puncak Arus Balik Lebaran Sabtu hingga

12 April 2024, 09:59 WIB
Ilustrasi jalan tol. PT Jasa Marga imbau masyarakat hindari puncak arus bali lebaran 2024. /Dok Jasa Marga

 

INDOBALINEWS - Puncak arus balik Lebaran 2024 diprediksi terjadi pada Sabtu (12 April) hingga Senin (14 April) 2024.

Untuk menghindari kemacetan panjang yang biasa terjadi di puncak mudik lebaran masyarakat diimbau untuk menghindari waktu puncak arus balik. 

"Kami perkirakan hari ini masih sekitar 206 ribu kendaraan belum melakukan perjalanan mudik. Jumlah ini merupakan 11,7 persen dari total prediksi Jasa Marga terhadap kendaraan yang melewati empat gerbang tol utama," kata Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur di Jakarta, Jumat 11 April 2024.

Baca Juga: Arus Balik Lebaran 2024: Ini 3 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia Jalur Trans Jawa

Ia mengatakan total lalu lintas yang mudik ini akan kembali bersama-sama menuju Jabotabek dalam waktu yang cukup singkat pada periode arus balik yang diprediksi puncaknya pada Senin, (15/4).

Ia menjelaskan realisasi volume lalu lintas mudik atau keluar Jakarta pada periode Lebaran H-7 sampai dengan H+1 Lebaran yakni pada 3 April hingga 11 April 2024 mencapai 1,5 juta kendaraan.

"Jumlah ini meningkat 45,6 persen dibandingkan hari normal dan meningkat 0,8 persen dibanding Lebaran 2023," kata dia.

Baca Juga: Momen Lebaran 2024, Hoaks di Ruang Digital Terpantau Adem

Ia mengatakan data kendaraan tersebut tercatat keluar Jakarta melalui empat Gerbang Tol (GT) Utama yaitu GT Cikampek Utama, GT Kalihurip Utama, GT Ciawi, dan GT Cikupa.

"Dengan melihat potensi pergerakan tersebut, Jasa Marga menyiapkan sejumlah antisipasi pelayanan arus balik berdasarkan hasil evaluasi pelayanan arus mudik," ujarnya.

Menurut dia, antisipasi yang dilakukan dengan meningkatkan pelayanan lalu lintas, pelayanan transaksi, pelayanan preservasi, pelayanan rest area, serta pelayanan berbasis teknologi.

Baca Juga: Lebaran 2024: Ditinggal Pemudik Kualitas Udara Jakarta Kategori Sedang

“Untuk memantau volume lalu lintas serta kapasitas maksimal yang dapat ditampung oleh jalan tol, Jasa Marga menggunakan teknologi Traffic Counting berbasis radar dan CCTV Analytic berbasis Artificial Intelligence (AI)," kata dia dilansir Antara.

Selain itu, lanjut dia, data dan informasi ini terintegrasi dalam super-app Jasa Marga Integrated Digital Map (JID) yang dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan selaku pengambil keputusan terutama dalam melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengoptimalkan kapasitas jalan tol guna menghindari penumpukan kendaraan.

Baca Juga: Liburan di Bali: Ada Kapal Megah di Atas Klinik, OMDC Resmikan Kidz Dental

"Untuk mewujudkan perjalanan arus balik yang lancar, aman, dan nyaman Jasa Marga juga akan terus berkolaborasi dengan para stakeholder terkait seperti Korlantas Polri, Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Kementerian BUMN, dan Badan Usaha Jalan Tol lainnya," kata dia. ***

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler