Pilkada Serentak 2024: Waspada Hoaks yang Diproduksi Teknologi AI

15 Mei 2024, 22:10 WIB
Ilustrasi Hoaks. ANTARA/net/pri (net) /

 

INDOBALINEWS - Jelang Pilkada Serentak 2024 masyarakat harus pintar pintar menyaring berita hoaks yang diprediksi akan banyak berseliweran di media sosial yang diproduksi AI (artificial intellegence) atau kecerdasan buatan.

Hoaks yang didukung kecanggihan AI ini sebelumnya juga beberapa kali viral di medsos saat proses jelang Pemilu 2024 lalu sehingga masyakarat hampir-hampir tak bisa menemukan unggahan video asli atau buatan.

Menurut Head Of Consulting Ensign Infosecurty Aditya Nugraputra hal ini harus diantisipasi pemerintah.

"Nantinya akan banyak deep fake ada personaliti yang dibuat buat apa lagi terutama saat dekat dekat pemilihan (Pilkada, Red)," kata Aditya Nugraputra saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu 15 Mei 2024.

Baca Juga: 9 Fakta Baru Kecelakaan Maut Bus Terguling di Ciater

Menurut Aditya, ada beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah untuk menangkal serangan berita palsu yang diproduksi teknologi AI.

Pertama, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) harus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara membedakan informasi hoaks hasil produksi teknologi AI.

Dengan penyuluhan yang maksimal, masyarakat akan memiliki kesadaran untuk lebih teliti dalam memilih informasi di media sosial.

"Agar masyarakat bisa menyaring, mengecek kebenaran informasi ini karena mungkin ada beberapa pihak yang langsung panas yang wah emosinya ketika melihat informasi ini," kata Aditya dilansir dari Antara.

Baca Juga: Romantis, Berikut Lirik 'Those Eyes' dari New West

Selain itu, pemerintah juga harus meningkatkan teknologi khusus untuk mendeteksi informasi yang cenderung hoaks. Aditya pun mencontohkan alat khusus yang dapat mendeteksi adanya teknologi AI dalam sebuah video.

"Dari gerakan suara atau data-data yang diambil bisa terdeteksi mana berita yang palsu atau tidak," ucap Aditya.

Dengan teknologi tersebut, lanjut Aditya, pemerintah dapat dengan mudah menyaring informasi yang berkeliaran di media sosial.

Pemerintah juga dinilai harus mengikuti perkembangan teknologi guna mendeteksi modus lain yang mungkin akan lebih moderen dari teknologi AI.

Dengan upaya-upaya tersebut, Aditya yakin penyebar berita yang menyesatkan oleh teknologi AI selama masa pilkada akan dapat diminimalisasi.

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler