'Marry Me?' Karya Joni Astin Ariadi Menang di Ajang Kompetisi 'World of Film' Asia Pasifik

- 2 April 2022, 05:55 WIB
Salah satu adegan dalam film 'Marry Me?' karya Joni Astin Ariadi yang memenangi kompetisi 'World of Film' Asia Pasifik.
Salah satu adegan dalam film 'Marry Me?' karya Joni Astin Ariadi yang memenangi kompetisi 'World of Film' Asia Pasifik. /Youtube Joni Astin/JASTIN FILM

INDOBALINEWS - Film Marry Me? karya Joni Astin Ariadi dari Indonesia menjadi pemenang untuk kategori umum ajang kompetisi bertajuk World of Film.

Kompetisi yang digelar Sony Electronics Asia Pasific itu diikuti sejumlah film dari kawasan Asia dan Pasifik.

Film karya Wong Yin Lam & Wong King Chau dari Hong Kong berjudul Escape keluar sebagai pemenang utama kategori pelajar.

Baca Juga: Kasus Pornografi OnlyFans: Pacar Tersangka Dea Jalani Pemeriksaan, Status Masih sebagai Saksi

Kedua pemenang utama tersebut memperoleh hadiah berupa uang tunai sebesar 15 ribu dolar AS untuk kategori umum dan 8 ribu dolar AS untuk kategori pelajar.

Digital Imaging Product Marketing Sony Indonesia Fae Adelia mengatakan ingin memberi wadah seluas-luasnya bagi kreator film dari pelajar hingga yang profesional.

"Sony berkomitmen untuk mendukung industri perfilman dan juga talenta dari para pembuat film. Kami ingin memberikan suatu wadah di mana mereka itu dari pelajar sampai profesional bisa memamerkan bakat dan keahliannya dalam membuat film," katanya, Jumat 1 April 2022.

Fae mengatakan World of Film menjadi acara kompetisi pertama yang diadakan Sony Electronics Asia Pacific yang dimulai pada Agustus tahun lalu.

Baca Juga: Mencegah Anak Kecanduan Gawai, Begini Seharusnya Sikap Orang Tua

Dia menyebut berencana untuk mengadakan kompetisi tersebut setiap tahun.

Kompetisi World of Film, lanjut Fae, menjadi salah satu bentuk dukungan dari Sony dengan menyediakan wadah untuk para talenta pembuat film yang ingin unjuk bakat dan karya.

Kata dia Sony berusaha untuk mendukung para pembuat film dengan menghadirkan teknologi-teknologi terbaru.

Oleh sebab itu, pihaknya juga memberikan hadiah kepada pemenang tingkat lokal berupa kamera Sony agar dapat menunjang pembuat film untuk memproduksi karya lebih baik lagi secara teknis.

Baca Juga: Calon Pekerja Migran ke Polandia Tuntut PT Bagoes Bersaudara Kembalikan Uang Setoran Total Rp3,5 Miliar

"Kita bisa lihat mayoritas pemenangnya adalah pembuat film muda, potensinya masih bisa digali dan masih belajar. Itu kenapa hadiah yang kami pilihkan adalah produk-produk yang bisa menunjang mereka," katanya.

Fae menyebutkan estimasi total submisi film di Asia Pasifik berjumlah sekitar 1.000 karya, sementara dari Indonesia lebih dari 140 karya.

Kompetisi tingkat Asia Pasifik dinilai oleh panelis juri internasional antara lain Felix Ng, Den Lennie, serta Melina Matsuokas.

Sebagai informasi, sebelumnya kedua pemenang utama telah terpilih sebagai pemenang tingkat lokal terlebih dahulu.

Baca Juga: Pemerintah dan NU Kompak, Awal Ramadan 1443H Minggu 3 April 2022

Adapun kompetisi tingkat lokal di Indonesia, dipilih oleh tiga juri profesional yaitu sutradara Fajar Bustomi dan Upie Guava serta sinematografer Bagoes Tresna.

Selain film karya Joni, terdapat tiga finalis lain dari Indonesia yakni Baruna karya M. Rizky Adly dan Mimpi Pageblug oleh Tri Yuda Production menjadi pemenang runner up Indonesia dan film Habis Waktu oleh Magic Clip menjadi pemenang kategori pelajar Indonesia.

Untuk menentukan film terbaik, sinematografer Bagoes Tresna berpendapat bahwa penilaian tidak hanya mengedepankan dari kualitas teknis, tetapi juga kualitas cerita yang menjadi esensi dari kompetisi World of Film.

"Dari sekian banyak karya (dari Indonesia) yang sudah dipilih, ternyata lebih banyak yang presisi. Nggak hanya sekadar hasil gambar, tapi juga mereka punya cerita yang cukup kuat, menarik, dan punya gaya yang berbeda," kata Bagoes.

Baca Juga: Nahdlatul Ulama Umumkan Awal Ramadan Minggu 3 April 2022

Sutradara Fajar Bustomi mengapresiasi perwakilan dari Indonesia yang berhasil menjadi juara di tingkat Asia Pasifik.

"Senang banget. Jadi pilihan kami itu nggak salah, ternyata di mata dunia di luar Indonesia menilainya juga sama. Bangga banget sebagai orang Indonesia, ada perwakilan pilihan kami dan ternyata di Asia jadi nomor satu," katanya.

Dengan kemenangan yang diraih dari perwakilan Indonesia di ajang World of Film Asia Pasifik, Fajar berharap hal ini dapat membangkitkan semangat pembuat film lain di Indonesia.

Ia menilai perlunya kehadiran acara atau kompetisi sejenis untuk menjembatani pembuat film di daerah yang tidak memiliki akses langsung ke industri.

Baca Juga: Menag Terbitkan Panduan Penyelenggaraan Ibadah Puasa Ramadan dan Idulfitri 2022, Begini Selengkapnya

"Dengan adanya acara seperti ini, akan memajukan perfilman Indonesia dan meratakan dari mana pun orang yang kalau punya semangat mau bikin film bisa taruh filmnya di sini dan akhirnya dia bisa dikenal," kata Fajar.***

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x