"Anak-anak yang memiliki kemampuan menguasai teknologi digital, dengan sendirinya akan menjadi potensial di era yang akan datang," katanya.
Hary menyebutkan, dari 120 murid SD mulai dari kelas 4 hingga kelas 6, dari sembilan sekolah yang ada di Jabodetabek, saat ini sedang mengikuti tahapan pengenalan perdana untuk "Data Science for Kids".
Kementerian Kominfo sendiri, kata dia, saat ini, sedang menyasar talenta digital dari generasi alfa untuk menjadi bagian dari Digital Talent Scholarship (DTS).
Baca Juga: Jelang G20: Spine 20 dan Bali Tourism Awards Jadi Ajang Kolaborasi Sektor Pariwisata Indonesia
Bahkan, katanya, untuk mahasiswa perguruan tinggi atau masyarakat berusia produktif yang didominasi generasi milenial, itu sudah dilakukan sebelumnya.
Hary menjelaskan, generasi alfa yang merupakan anak-anak ini, yang memiliki kelahiran di atas tahun dengan tahun kelahiran mulai dari 2010, memiliki kecakapan digital lebih baik dari generasi sebelumnya.
"Potensi ini, harus diedukasi dengan teknologi digital yang tepat guna," katanya.
Baca Juga: Rugi Materi dan Reputasi, Jadi Alasan Dito Mahendra Perkarakan Artis Nikita Mirzani
Hary menambahkan, pelatihan "Data Science for Kids" ini, nantinya akan berisi materi pengenalan tentang ilmu data, pemanfaatan data di era digital, pekerjaan menjadi data scientist.
Bahkan, katanya, sampai mengaplikasikan coding sederhana, sehingga mampu merangkai data menjadi sebuah konten yang menarik.