"Oleh karenanya, upaya jemput bola dari tim medis Brimob ini seperti ditunggu-tunggu,” kata Dedi.
Pelayanan ini, kata Dedi, dipimpin oleh Iptu Haikal selaku dokter di tim medis Brimob Polri. Setiap kunjungan, dikerahkan 10 personel untuk memberikan pelayanan medis tersebut.
Baca Juga: BRI Liga 1 Dijalankan dengan Sistem Bubble, Catat Tanggal Mainnya
Menurut Dedi, dengan adanya upaya jemput bola ini, dapat mempermudah juga pertolongan bagi pengungsi yang memang penting dan harus dibawa ke rumah sakit.
“Ini pasien didominasi Lansia, Ibu, dan Anak,” tuturnya.
Lebih lanjut Dedi mengungkapkan, tim Brimob Polri akan berupaya menjangkau semua lokasi, bahkan desa terisolir.
Baca Juga: Update Covid 19 Denpasar Jumat 25 November 2022: 48 Orang Sembuh, Kasus Positif Tambah 30 Orang
Karena tak dipungkiri, hingga kemarin (25/11), masih terdapat pengungsi yang ternyata kondisinya semakin parah dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Untuk diketahui, data BNPB hingga Jumat 25 November 2022 sore mencatat, ada 110 titik pengungsian yang tersebar di 15 kecamatan terdampak gempa, perinciannya yakni 57 titik pengungsi terpusat dan 53 titik pengungsian mandiri.
Baca Juga: Rute Penerbangan Internasional di Bandara Ngurah Rai Kembali Bertambah