Erick Thohir Awal Masuk BUMN, Keuntungan Cuma Rp13 Triliun, Sekarang Rp200 Triliun

- 17 Januari 2023, 11:30 WIB
Erick bersama Megawati dan Puan di Sanur Bali
Erick bersama Megawati dan Puan di Sanur Bali /Dok. Intan/ Dhanu humas BUMN

INDOBALINEWS  -Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan keuntungan BUMN tahun 2022 diatas Rp200 Triliun dan kontribusi BUMN untuk negara dalam 3 tahun terakhir sebesar Rp1.198 Triliun atau Rp68 Triliun lebih tinggi dari sebelum pandemi Covid-19.

Erick mengungkapkan hal ini dihadapan presiden RI ke 5 Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPR RI Puan Maharani, saat melakukan kunjungan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur yang sedang dalam pengerjaan.

Baca Juga: Megawati dan Erick Thohir di Bali, Pengamat: Kian Erat

"Sejalan dengan transformasi yang kita jalankan hari ini Bu, keuntungan BUMN Bu, dari Rp13 Triliun waktu awal saya masuk, sekarang di 125 Triliun. InsyaAllah diakhir tahun ini juga kurang lebih sampai diatas 200 Triliun," jelas Erick meski belum tutup buku.

Erick juga mengatakan sudah menurunkan tingkat utang dibandingkan modal yang diinvestasikan dari 38 turun ke 34%. "Kalau dunia usaha Bu, biasanya utangnya 70% modalnya 30%. Sekarang kita lihat Bu, total hutang BUMN dibandingkan modal disetor itu utangnya 34% Bu Puan, jadi kalau ada yang nyerang tidak sehat nah ini datanya," urai Erick.

Dalam acara kunjungan Megawati dan Puan Maharani di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur tersebut, Erick Thohir mendampingi keliling melihat pembangunan yang ditargetkan rampung akhir tahun 2023 ini.

Baca Juga: Lewat Revitalisasi Warisan Bung Karno, 'Chemistry' Megawati dan Erick Thohir Dinilai Kian Erat

Kawasan Sanur itu dibangun berdasarkan visi pariwisata yang dirintis Presiden pertama Soekarno untuk memajukan Indonesia di panggung turisme internasional waktu itu. Kini ditransformasikan Kementerian BUMN untuk menjadi destinasi wisata komprehensif yang menonjolkan wisata kesehatan dan pariwisata.

Di kawasan seluas 41,26 hektar itu sedang didirikan fasilitas kesehatan berupa rumah sakit dan klinik bertaraf internasional bekerjasama dengan rumah sakit terbesar di Amerika Serikat Mayo Clinic, revitalisasi Hotel Bali Beach atau Grand Inna Bali Beach (GIBB), convention center, ethnomedicinal botanic garden, dan commercial center untuk menampung UMKM.

Erick Thohir menyatakan pembangunan KEK Sanur yang mengintegrasikan sektor kesehatan dengan pariwisata bertujuan memberikan layanan kesehatan inklusif, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan. Menurutnya, Pulau Bali memiliki potensi besar untuk menjadi pusat wisata medis di Asia Tenggara sehingga punya dampak luas bagi peningkatan ekonomi masyarakat lokal.

"Kawasan Sanur Bali dipilih tak hanya faktor sejarah dan warisan dari Presiden pertama kita, Soekarno, tapi juga menguatkan kembali ide awalnya. Dengan KEK Kesehatan ini, kita memanfaatkan keindahan Bali untuk melayani pasien mendapatkan pelayanan kesehatan kelas dunia. Hal ini makin menglobalkan Sanur sebagai wisata kesehatan internasional," tambah Erick di hadapan Megawati.

Hotel Bali Beach atau GIBB sebagai salah satu warisan yang direnovasi di KEK Sanur merupakan hotel rancangan Bung Karno yang dibangun tahun 1963 dan selesai pada tahun 1966. Dalam pengembangan KEK Sanur yang melibatkan BUMN In Journey, Hotel Indonesia Natour (HIN), Nindya Karya, Indonesia Healthcare Corporation (IHC), dan PP itu jumlah kamar di hotel tersebut akan ditambah dari 246 kamar menjadi 274 kamar dengan konsep bangunan dan kamar yang lebih modern.

Transformasi kawasan wisata Sanur ini merupakan upaya revitalisasi kedua yang dilakukan Erick Thohir terhadap warisan Soekarno. Sebelumnya, Menteri BUMN juga mengubah Pusat Perdagangan Sarinah yang dibangun Bung Karno tahun 1962 menjadi tempat kolaborasi para pelaku ekonomi kreatif sekaligus sebagai pusat UMKM nasional.***

Editor: Saifullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah