'Pelecehan Seksual Anak Meningkat, Turut Dipengaruhi oleh Belajar Daring'

- 9 September 2020, 13:11 WIB
ilustrasi pelecehan seksual pada anak
ilustrasi pelecehan seksual pada anak /tim indobalinews2/Dok Pikiran Rakyat

Hal serupa pun terjadi pada kasus pelecehan yang dilakukan ayah tiri di Kedungwaringin.

“Motifnya sama, di rumah tidak ada siapa-siapa. Ibu korban yang juga istri pelaku sedang bekerja,” ucapnya.

Wulan mengatakan, dari hasil pendampingan itu, kasus pelecehan seksual ini beberapa di antaranya disebabkan karena pengawasan orang tua yang lemah. Banyaknya waktu luang anak karena sekolah tatap muka ditiadakan dapat berakibat buruk jika dibarengi dengan pengawasan.

Baca Juga: Pohon Tumbang Nyawa Melayang di Buleleng Bali

“Ini tidak hanya terjadi pada kasus pelecehan seksual, kami pun kini tengah mendampingi kasus bullying yang juga terjadi di Tambun Selatan. Di mana anak-anak yang kan lebih banyak di rumah, bermain handphone, media sosial, tanpa pengawasan. Ternyata di media sosial itu si anak bertikai hingga akhirnya bertemu dan terjadi bully,” ucap dia.

Wulan menegaskan, pembejalaran jarak jauh tidak serta merta membuat orang tua menurunkan pengawasannya. Lebih dari itu, peran orang tua justru paling utama.

Baca Juga: Hati-hati Main Medsos, Bisa-bisa Berakhir di Ruang Sidang

“Karena selain membimbing anak sekolah dari rumah, juga tetap mengawasi pergaulannya di dunia maya,” ucap dia.

Selain dua kasus yang disebutkan Wulan, terdapat dua kasus lainnya yang juga berkaitan dengan pelecehan seksual terhadap anak. Pertama, pelecehan seksual terhadap ANS (17) oleh RI (37) yang diawali dari perkenalan keduanya di media sosial.

Baca Juga: Pemain Lama Kasus Narkoba Diringkus di Tabanan Bali

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah