Banyak Bencana Karena La Nina, Ini Yang Harus Disiagakan....

- 11 Oktober 2020, 16:03 WIB
Gambar fenomena La Nina di Indonesia dalam diskusi virtual menyikapi fenomena La Nina yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nasional Minggu 11 Oktober 2020
Gambar fenomena La Nina di Indonesia dalam diskusi virtual menyikapi fenomena La Nina yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nasional Minggu 11 Oktober 2020 /shira ade/Dok BNPB Nasional

Baca Juga: Jajaran Pemerintahan Klungkung Bali Siaga Bencana Alam

Selain itu biasakan anggota keluarga mengetahui kanal informasi yang dapat diakses. Kanal informasi itu diantaranya informasi dari BNPB dan BMKG. BNPB memiliki InaRISK dan juga Katalog Desa Rawa Bencana yang dapat diakses semua pihak. Kemudian BMKG memiliki aplikasi Info BMKG yang dapat menginformasikan kondisi cuaca hingga tingkat kecamatan.

Lilik mengatakan, kesiapsiagaan harus dilakukan di setiap tingkat. Ia menegaskan bahwa camat, lurah dan kepala desa untuk melakukan beberapa hal berikut,

Baca Juga: Sungai Ciliwung Meluap, Mulai Bidara Cina Hingga Kebun Pala Ratusan Rumah Terendam Banjir

Pastikan tempat evakuasi sementara dapat digunakan. Setiap daerah rawan bencana miliki tempat evakuasi sementara. Pihaknya meminta aparat desa untuk mengidentifikasi bangunan aman yang dapat digunakan sebagai shelter sementara, seperti rumah warga, kantor desa atau pun sekolah.

“Identifikasi rumah aman yang dapat digunakan sebagai tempat evakuasi sementara. Jaga jangan sampai tempat evakuasi menjadi kluster baru Covid-19,” ujar Lilik.

Baca Juga: Sekda Berperan Strategis Dalam Memaksimalkan Alokasi Dana Covid-19

Kedua, pastikan masyarakat yang terpapar mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan. Ia mengingatkan protokol Kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Apabila saat evakuasi tidak dimungkinkan untuk menerapkan protokol kesehatan, dengan pertimbangan keselamatan, selanjutnya protokol harus diterapkan dengan ketat. “Kita harus memastikan masyarakat untuk mengetahui apa yang harus dilakukan apabila ada info dari BMKG,” pesannya.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Pengembangan Wisata Bahari di Bali Berpotensi Besar

Hal tersebut terkait dengan penyampaian informasi yang diberikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tingkat kabupaten dan kota kepada pihak kecamatan dan selanjutnya di tingkat desa. “Sosialisasikan informasi kepada masyarakat dengan bijak, jangan menakuti-nakuti,” kata Lilik.
 
Selain itu, gunakan bahasa yang mudah dipahami untuk menerjemahkan informasi cuaca sehingga pesan sampai ke pemangku kepentingan di tingkat kecamatan maupun masyarakat.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah