Jasa para mantan santri yang terus mengabdi menyebarkan ilmu pesantrennya ini memang tak ternilai. Apalagi dengan kehidupan serba penuh dengan iming-iming kemudahan tekhnologi seperti televisi dan handphone yang kadang melenakan para orangtua dalam mendidik anak.
Seperti yang dikatakan Ikhwan dan Vivi, seorang ibu yang mengaku tak sempat lagi mengajarkan ilmu agama secara full karena kesibukan dunia mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga. "Jasa para ustadzah dan ustadz yang memberi les mengaji buat anak baik di madrasah di perumahan atau di rumah-rumah keluarga sangat berharga. Siapa lagi yang akan memberi tambahan ilmu agama di jaman serba modern seperti ini," ujar Vivi.
Hal itu diungkapkan juga oleh Bunda Watik, yang telah berkeliling dari Jakarta, Surabaya, Jawa Timur hingga Pulau Bali. "Bahkan ada murid Bunda yang sekarang juga sudah punya anak cucu. Dari mulai mengajar neneknya, anaknya hingga cucunya. Alhamdulillah," imbuh ibu 3 orang anak dan nenek seorang cucu ini.
Baca Juga: Walikota Denpasar Apresiasi TMMD ke 109 Kodim Badung
Kesibukan para orangtua ini yang membuat Bunda Watik, kerap dipanggil mengajar privat mengaji di rumah-rumah di sela-sela kesibukannya mengajar di Madin. Bahkan tak sedikit juga orangtua santri yang bekerja di hotel, memintanya datang ke hotel untuk mengajari putra puteri para General Manager (GM) hotel dan karyawan hotel.
"Sekarang para santri murid Bunda, terus belajar juga tak kenal lelah dan bosan dan saat ini Alhamdulillah semua murid selalu disiplin tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan tetap menjaga jarak. (***)