Hari Santri Nasional, Jangan Lupakan Jasa Para Mantan Santri 'Turun Gunung'

- 22 Oktober 2020, 09:16 WIB
Para Ustadzah dan Ustad di Madin Alfathah yang sebagian besar adalah lulusan pesantren yang mengabdikan ilmunya di masyarakat. Pelaksanaan belajar tetap mematuhi protokol kesehatan bermasker dan menjaga jarak. masker tak dipakai hanya saat berfoto saja--red)
Para Ustadzah dan Ustad di Madin Alfathah yang sebagian besar adalah lulusan pesantren yang mengabdikan ilmunya di masyarakat. Pelaksanaan belajar tetap mematuhi protokol kesehatan bermasker dan menjaga jarak. masker tak dipakai hanya saat berfoto saja--red) /Bunda Watik/Dok Madin Alfatah Jimbaran

Jasa para mantan santri yang terus mengabdi menyebarkan ilmu pesantrennya ini memang tak ternilai. Apalagi dengan kehidupan serba penuh dengan iming-iming kemudahan tekhnologi seperti televisi dan handphone yang kadang melenakan para orangtua dalam mendidik anak.

Para Ustadzah dan Ustad di Madin Alfathah yang sebagian besar adalah lulusan pesantren yang mengabdikan ilmunya di masyarakat. Pelaksanaan belajar tetap mematuhi protokol kesehatan bermasker dan menjaga jarak. masker tak dipakai hanya saat berfoto saja--red)
Para Ustadzah dan Ustad di Madin Alfathah yang sebagian besar adalah lulusan pesantren yang mengabdikan ilmunya di masyarakat. Pelaksanaan belajar tetap mematuhi protokol kesehatan bermasker dan menjaga jarak. masker tak dipakai hanya saat berfoto saja--red) Madin Alfathah Jimbaran

Seperti yang dikatakan Ikhwan dan Vivi, seorang ibu yang mengaku tak sempat lagi mengajarkan ilmu agama secara full karena kesibukan dunia mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga. "Jasa para ustadzah dan ustadz yang memberi les mengaji buat anak baik di madrasah di perumahan atau di rumah-rumah keluarga sangat berharga. Siapa lagi yang akan memberi tambahan ilmu agama di jaman serba modern seperti ini," ujar Vivi.

Hal itu diungkapkan juga oleh Bunda Watik, yang telah berkeliling dari Jakarta, Surabaya, Jawa Timur hingga Pulau Bali. "Bahkan ada murid Bunda yang sekarang juga sudah punya anak cucu. Dari mulai mengajar neneknya, anaknya hingga cucunya. Alhamdulillah," imbuh ibu 3 orang anak dan nenek seorang cucu ini.

Baca Juga: Walikota Denpasar Apresiasi TMMD ke 109 Kodim Badung

Kesibukan para orangtua ini yang membuat Bunda Watik, kerap dipanggil mengajar privat mengaji di rumah-rumah di sela-sela kesibukannya mengajar di Madin. Bahkan tak sedikit juga orangtua santri yang bekerja di hotel, memintanya datang ke hotel untuk mengajari putra puteri para General Manager (GM) hotel dan karyawan hotel.

"Sekarang para santri murid Bunda, terus belajar juga tak kenal lelah dan bosan dan saat ini Alhamdulillah semua murid selalu disiplin tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan tetap menjaga jarak. (***)

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah