Menpora Zainudin Amali: Kaderisasi Talenta Berprestasi Sejak Usia 10 Tahun

1 Desember 2021, 13:47 WIB
Kemenpora /Dok Aya

 

INDOBALINEWS - Persiapan Indonesia untuk mencapai target 5 besar Olimpiade di 2045  dilakukan secara bertahap dengan kaderisasi talenta berprestasi sejak usia 10 tahun.

Menpora Zainudin Amali saat acara Webinar DBON di Hotel Grand Inna Bali Beach Sanur, Rabu 1 Desember mengatakan untuk mencapai prestasi itu butuh 10.000 jam latihan atau 10 tahun.

Ada 12 nomor Olimpiade yang menjadi unggulan yaitu, bulutangkis, angkat besi, panjat tebing, panahan, menembak, karate, taekwondo, balap sepeda, atletik, renang, dayung, dan senam artistik.

 Baca Juga: Tanaman Kacang Edamame, Program Ketahanan Pangan Kapolsek Abiansemal

"Secara perhitungan masuk dan harus konsisten dengan pembinaan, maka peringkat 5 dunia bukan hal mustahil," ujarnya.

Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang disusun oleh Kemenpora RI menjadi acuan pemetaan keolahragaan Nasional yang akan dilakukan dalam jangka pendek, menengah dan panjang.

Baca Juga: 1.500 Pemuda dari Seluruh Indonesia Ikuti Global Youth Conference on SDG

Aturan dalam Perpres Nomer 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) termaktub desain pengembangan olahraga secara menyeluruh.

Menpora Zainudin Amali mengatakan, satu diantaranya adalah membangun industri olahraga tanah air. Ia mengatakan, Indonesia bukan hanya sempat merasakan kejayaan olahraga. Tapi industri seperti bola, juga secara resmi, pernah digunakan oleh FIFA.

"Kita punya banyak industri yang bisa mendukung olahraga, hanya saja belum tersertifikasi internasional dan belum standar," jelas Zainudin.

Baca Juga: Desain Besar Olahraga Nasional Untuk Harkat dan Martabat Bangsa

Dalam Desain Besar Olahraga Nasional, industri olahraga juga menjadi bagian dari pembangunan keolahragaan tanah air. Menurut Zainudin Amali, pembinaan dan support harus dilakukan terhadap pelaku industri pendukung olahraga untuk mendapatkan sertifikasi internasional.

Dikatakan, DBON memiliki tujuan besar meningkatkan budaya olahraga di masyarakat dari hulu, yang diawali dengan pembangunan sumber daya masyarakat. Zainudin mengatakan, cabang keilmuan olahraga atau sports science, menunjukkan bahwa tingkat kebugaran masyarakat menentukan prestasi yang bisa dicapai.

"Ukuran kebugaran ditentukan oleh 7.000 langkah yang kita lakukan setiap hari, sedangkan kita, orang Indonesia rata-rata hanya melakukan 3.500 langkah setiap hari," kata Zainudin.

***

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler