Badan Intelijen Negara Dianggap Aneh dan Dilarang Siarkan Informasi oleh Duo Fahri Hamzah dan Fadli

11 Oktober 2020, 14:04 WIB
KOLASE foto politikus Fahri Hamzah dan Fadli Zon. /Instagram @fahrihamzah @fadlizon/

INDOBALINEWS - Juru bicara Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Purwanto mengungkapkan hasil penyelidikan pihaknya, terkait kerusuhan yang berakhir anarkis itu.

Purwanto mengungkapkan, bahwa BIN telah mengantongi nama dalang yang berada di balik aksi kerusuhan yang terjadi dalam demo UU Cipta Kerja.

Namun Duo Fahri Hamzah dan Fadli Zon mengomentari tindakan juru bicara BIN tersebut dalam akun twitternya bersamaan pada hari yang sama Sabtu, (10/10)

Kerusuhan yang dipicu pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja oleh DPR RI pada 5 Oktober lalu menimbulkan banyak aksi penolakan mulai dari buruh hingga mahasiswa turun ke jalan melakukan demo unjuk rasa. 

Baca Juga: Arief Poyuono Dukung UU Ciptaker: Tunjukkan Bagian Mana UU Ciptaker yang Merugikan Pekerja!

Demo mulai meluas di beberapa kota besar selain DKI Jakarta, terjadi juga di Semarang, Makasar, Bandung, Medan, Surabaya, Denpasar dan wilayah lainnya.

Namun demo pada 8 Oktober 2020, terjadi sikap anarkis para oknum pendemo yang tidak bertanggung jawab, seperti yang dikutip indobalinews dari pikiranrakyat.com

Di Semarang terjadi pengrusakan gerbang gedung DPRD, lalu Jakarta sendiri setidaknya 20 halte TransJakarta dan 3 stasiun MRT yang dirusak hingga dibakar oleh oknum yang ikut di tengah demonstrasi penolakan UU Ciptaker.

Baca Juga: Kompor Meledak Saat Orang Tempe di Cilincing, Akibatkan Empat Rumah Hangus Terbakar

Begitu pula di Surabaya, para pendemo merusak pot hias dan beberapa fasilitas umum yang membuat Tri Rismaharini sebagai walikota Surabaya geram dan memarahi para demonstran yang tertangkap.

Hingga akhirnya BIN lewat juru bicaranya, Wawan Purwanto mengeluarkan pernyataan bahwa BIN telah mengetahui siapa saja aktor yang membiayai hingga memobilisasi massa dalam demonstrasi UU Cipta Kerja yang berujung ricuh.

Selanjutnya, BIN kini tengah mengumpulkan bukti-bukti pendukung untuk membawa ke ranah hukum.

Baca Juga: Kondom Rasa Rendang, Bawang Putih hingga Whisky Memberi Keseruan Tersendiri

Terkait penjelasan yang dilontarkan oleh BIN, politisi Fahri Hamzah mengomentari pernyataan yang dirilis juru bicara BIN, melalui akun twitternya.

Fahri Hamzah menilai BIN seharusnya tidak bolehkan menyiarkan informasi tersebut  kepada publik.

Dan seharusnya badan intelijen hanya memberikan informasi penting kepada Presiden saja, tambah Fahri.

"BIN tidak dibolehkan menyiarkan informasi intelijen kepada publik. BIN tugasnya hanya memberikan informasi kepada Presiden (sebagai single User)," ujarnya, dikutip dari Twitter @Fahrihamzah yang diunggah pada 10 Oktober 2020.

Baca Juga: Nikita Mirzani Mau Datangkan ‘Tante Lala’ Buat Puan Maharani Karena Matikan Mikrofon

Fahri Hamzah tampak menyayangkan sikap BIN yang tidak disiplin dengan prinsip kerja di negara demokrasi seperti di Indonesia ini.

"BIN harus disiplin dengan prinsip kerja intelijen di negara demokrasi. Please!," tambahnya.

Sejalan dengan yang diungkapkan oleh Fahri Hamzah, Fadli Zon pun mempertanyakan sikap BIN.

Fadli Zon menilai BIN bersikap aneh dengan menggunakan juru bicara.

Setahunya sebuah badan intelijen sekelas CIA atau pun MI6 tak memiliki seorang juru bicara, tulis Fahri dalam akun twitternya.

"Memang aneh ini BIN kok pakai jubir segala. Setahu sy dinas intelijen asing spt CIA Amerika Serikat, MI6 Inggris atau SVR n FSB Rusia, tak ada juru bicara," ungkapnya di twitter @fadlizon yang diunggah pada 10 Oktober 2020.

Baca Juga: Awas! Virus Corona Dapat Menyebar di Udara Sejauh 1,8 meter, Ini Rekomendasi CDC

Fadli Zon juga memiliki pandangan yang sama dengan Fahri, sebagai badan intelijen sebaiknya BIN hanya melaporkan hasil penyelidikan kepada Presiden dan bukan disiarkan secara publik.

"Apalagi sampai mengumumkan bahan info intelijen ke publik. Lapor saja ke Presiden apa infonya," pungkasnya.(***)



Editor: Rudolf

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler