Ini Strategi Polri Amankan KTT G20: Pertaruhan Citra Indonesia di Mata Dunia

- 15 November 2022, 21:35 WIB
Simpang bundaran menuju arah Bandara Ngurah Bali, Under Pass dan pintu masuk Jalan Tol Bali Mandara di Jalan By Pass Ngurah Rai Bali lokasi keluar masuk tamu negara KTT G20. Lokasi ini menjadi salah satu jalur titik rekayasa lalu lintas untuk memperlancar pengamanan para tamu negara.
Simpang bundaran menuju arah Bandara Ngurah Bali, Under Pass dan pintu masuk Jalan Tol Bali Mandara di Jalan By Pass Ngurah Rai Bali lokasi keluar masuk tamu negara KTT G20. Lokasi ini menjadi salah satu jalur titik rekayasa lalu lintas untuk memperlancar pengamanan para tamu negara. /Shira Indobalinews

INDOBALINEWS - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menggelar operasi Puri Agung 2022 guna mengamankan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

elalui command center yang dibuat di wilayah Nusa Dua Bali, Polri pun memantau semua pengamanan KTT G20.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, dalam command center ini, ada 16 fitur yang tersambung.

Baca Juga: Handphone Bule Amerika Raib Saat Ditinggal Joged di Bar, Ditemukan Sudah Akan Dipaket

Mulai dari pengaman jalur, serangan siber, pengamanan unjuk rasa dan teror hingga kontijensi bencana alam.

"Terkait dengan peringatan gempa. Jadi apabila ada gempa ada alert ataupun peringatan sehingga personel kita mengikuti karena memang kita sudah persiapan kontijensi plan apabila terjadi bencana," kata Kapolri dalam pernyataan resminya Selasa 15 November 2022.

Baca Juga: Petinggi Persija Jakarta, Ferry Paulus Resmi Jabat Direktur Liga Indonesia Baru

Selain itu, dalam command center ini juga bisa mengetahui kecepatan angin. Hal ini penting jika ada delegasi dan tamu VVIP melintas di jalan tol.

Selanjutnya, ada kamera yang tersambung dengan CCTV yang tersambung di semua sudut baik di bandara hingga pelabuhan baik di Banyuwangi, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Juga: Jokowi : Pulih dari Pandemi Covid 19, Pemimpin Dunia Harus Waspada

Kamera ini dilengkapi dengan face recognition yang kita sambungkan dengan data-data dari  Dukcapil dan Imigrasi.

"Jadi setiap masyarakat atau tamu yang turun melintasi CCTV atau kamera yang kita pasang akan muncul data-data," katanya.

Lebih lanjut, mantan Kabareskrim Polri ini menyampaikan bahwa pihaknya sudah menyiapkan database terkait dengan orang-orang yang masuk daftar kepolisian, baik dalam kasus kriminal maupun teror yang bisa mengganggu jalannya KTT G20.

Baca Juga: Joe Biden Pascabertemu Xi Jinping: AS Berkompetisi dengan Sengit tapi Tak Ingin Ada Konlik

"Itu semua jika terekam kamera kita akan ada notifikasi dan dari situ kita sudah siapkan anggota melakukan langkah lanjut pengamanan," katanya.

Kemudian, ada juga monitor yang melakukan pemantauan terhadap anggota yang berjaga.

Mulai dari anggota lalu lintas, sabhara, brimob dan lainnya.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Ngaku Dikhianati Manchester United, Ingin Dirinya Segera Hengkang dari Old Trafford

Hal ini penting agar jika ada kendala dalam pengamanan bisa termonitor dan mengetahui langkah selanjutnya.

"Seperti contoh personel kita yang ada di salah satu titik ini bisa terlihat dan nanti kita hubungi," imbuhnya lagi.

Dan Semua kegiatan personel bisa dikendalikan kemudian bisa gerakan melalui perintah-perintah yamg akan dilaksanakan petugas yang berjaga di sini selama 24 jam.

Baca Juga: Profil Justin Hubner, Calon Pemain Naturalisasi Indonesia, Debut Gemilang Lawan Klub Norwegia

"Petugas memonitor semua pergerakan termasuk peristiwa-peristiwa di lapangan sehingga bisa mengambil langkah-langkah," katanya.

Mantan Kapolda Banten ini menyebut pergelaran KTT G20 merupakan pertaruhan untuk Indonesia, khususnya masyarakat Bali.

Baca Juga: Bos Tesla Elon Musk Berbaju Batik Hadir Virtual di B20, Sebut Indonesia Kaya Energi

Jika semua pengamanan KTT G20 berjalan lancar, maka ke depan Indonesia bisa melaksanakan event internasional dengan baik juga.

Untuk itu, pada KTT G20 kali ini, pemerintah tetap memberikan kenyamanan bagi turis baik lokal dan internasional yang hadir di Bali, di tengah penyelenggaraan KTT G20.

Ia menuturkan, para turis tetap datang namun kegiatan delegasi tetap berjalan.

Baca Juga: Room to Read dan Ashoka Ajak Anak-anak Menjadi Pembaharu Melalui 12 Buku Cerita Bergambar

Jika nantinya delegasi datang dan melintas maka jalur wisatawan kita atur melalui jalur lain.

Jadi di satu sisi kegiatan rangkaian berjalan baik, di sisi lain kegiatan wisatawan terutama mancanegara bisa berjalan.

"Dua hal itu harus kita jaga. Justru disinilah ujian bagi kita mampu tidak kita menyelenggarakan," beber Kapolri.

Baca Juga: Sirkuit Mandalika, Pecahkan Rekor Dunia Jumlah Penonton Terbanyak

Disatu sisi ada satu perhelatan besar KTT G20 yang menjadi pertaruhan bagi bangsa indonesia.

"Namun di sisi lain ini dapat menimbulkan multi player effect yang tentunya akan mengangkat Indonesia atau Bali menjadi kota yang dikenal dunia sebagai tempat sangat ramah dan tentunya menjadi tujuan wisata yang digemari masyarakat internasional," tandasnya.***

 

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah