Network
INDOBALINEWS - Tenaga medis, adalah bagian yang paling penting dalam upaya pemerintah membentuk jasmani yang sehat bagi seluruh rakyat.
Hanya persoalannya, kata Calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) NTB dari Pulau Lombok, drg. Sa'adatul Hayati Putri, fungsi vital tenaga medis ini tidak dibarengi dengan keseriusan pemerintah dalam memberikan atensi.
"Tenaga medis ini juga manusia, bukan robot, jadi perlu atensi serius dari pemerintah," katanya, di sela-sela kunjungan ke tokoh simpul di Pulau Lombok, Kamis 2 November 2023.
Baca Juga: Gempa Kupang M6,6, Berkaitan dengan Bending Slab Australia, Sebabkan Sejumlah Bangunan Rusak
Menurut drg. Sa'adatul Hayati Putri, tenaga medis, umumnya memberikan atensi penuh terhadap pasien yang ditangani.
Karena sejak dari bangku kuliah, katanya, setiap tenaga medis ini, ditanamkan tanggung jawab dan rasa kemanusiaan yang tinggi terhadap sesama, hingga kepentingan lain akan terabaikan.
Kondisi ini, sebutnya, seharusnya dibarengi dengan perhatian pemerintah untuk memenuhi nutrisi gizi dan kesehatan para tenaga medis.
Baca Juga: Transfer Pemain Liga 1: Persik Kediri Dikabarkan Dekati Todd Rivaldo Ferre dari PSS Sleman
Tidak bisa kita bayangkan, katanya, kalau tenaga medis memiliki keahlian menyehatkan masyarakat justru sakit.
"Parahnya, tidak sehatnya tenaga medis ini, kalau justru diakibatkan oleh minimnya perhatian pemerintah," katanya.
Sebagai pemilik jiwa medis, kata drg. Sa'adatul Hayati Putri, tentu sangat merasakan, lebih-lebih dengan honor yang mereka terima yang tidaksevanding dengan pengorbanan tenaganya dalam menangani pasien.
Baca Juga: Eks Napi Kasus Pidana Pencurian Asal Inggris Dideportasi dari Bali Usai Dipenjara 1 Tahun
Seandainya diberikan amanah oleh rakyat Pulau Lombok sebagai wakilnya di Senayan dari DPD, maka prioritas utamanya, memberikan jaminan nutrisi dan kesehatan terhadap tenaga medis dan masyarakat.
Dengan duduk di Senayan Jakarta dari DPD, kata dia, tentunya membuat payung hukum untuk menjamin kesehatan tenaga medis dan masyarakat.
"Percuma kita mengeluh dan teriak-teriak setiap hari, kalau payung hukumnya tidak ada," katanya. ***
