Kurang Tidur di Masa Kecil Tingkatkan Risiko Psikosis saat Dewasa

- 10 Mei 2024, 19:02 WIB
Ilustrasi anak-anak tidur.
Ilustrasi anak-anak tidur. /pixabay.com/

 

INDOBALINEWS – Studi di Universitas Birmingham mengungkap kekurangan tidur kronis sejak di masa kecil meningkatkan risiko psikosis ketika individu memasuki usia dewasa awal. Studi ini berdasarkan pola tidur anak-anak dari masa bayi hingga usia tujuh tahun.

“Durasi tidur yang pendek selama periode yang panjang di masa kecil dapat berdampak buruk terhadap kesehatan mental jangka panjang, termasuk perkembangan psikosis. Selain itu, mekanisme yang mendasari asosiasi ini masih belum diketahui," tulis para penulis studi, seperti dilansir earth.com, Jumat 10 Mei 2024.

Berdasarkan data luas dari penelitian jangka panjang, analisis ini menunjukkan pentingnya tidur yang memadai untuk bayi dan anak kecil.

Baca Juga: Jelang WWF ke-10 di Bali: Insan Parekraf Siap Hadirkan Pengalaman Wisata Berkualitas bagi 50.000 Delegasi

Adapun, hasil penelitian ini begitu penting. Anak-anak yang terus-menerus kekurangan tidur memiliki risiko dua kali lipat untuk mengalami gangguan psikotik dan hampir empat kali lipat kemungkinannya mengalami episode psikotik saat mereka beranjak dewasa.

Penelitian ini menegaskan pentingnya memastikan anak-anak kecil mendapatkan tidur yang cukup untuk mendukung kesehatan mental mereka ke depan.

Studi ini merupakan yang pertama dalam menunjukkan besarnya nilai prediktif dari kekurangan tidur masa kanak-kanak terhadap risiko psikosis.

Baca Juga: Jelang WWF ke 10 di Bali, Kades Sanur Ungkap Kendala Penutupan TPA Suwung 3 Hari Sebelum dan Sesudah Acara  

Halaman:

Editor: Ronatal Siahaan

Sumber: earth.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah