Biennale Jogja XV Sajikan Aspek Sosial dan Humanis dalam Karya 34 Seniman

- 20 Oktober 2021, 18:31 WIB
Salah satu sudut pameran Biennale Jogja XVI Equatoor #6 20021.
Salah satu sudut pameran Biennale Jogja XVI Equatoor #6 20021. /Instagram @biennalejogja

INDOBALINEWS – Biennale Jogja XVI Equator VI 2001 bertema Roots <> Routes menyajikan karya 34 seniman dan komunitas yang bermuatan aspek sosial dan humanis.

Pameran seni rupa ini digelar di empat lokasi yakni Jogja National Museum (JNM), Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Museum dan Tanah Liat (MDTL), dan Indie Art House itu berlangsung sejak 6 Oktober hingga 14 November 2021.

Biennale Jogja menaruh perhatian besar pada narasi-narasi mengenai lokalitas dan pengetahuan tempatan, serta dekolonisasi dan desentralisasi.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Minta Kepala Daerah Pacu dan Manfaatkan Peluang Ekspor

Seniman yang terlibat juga memberikan ruang dedikasi untuk seniman dan tokoh budaya seperti YB Mangunwijaya dan Sriwati Masmundari.

Chief Marketing Officer PT Mowilex Indonesia  Anna Yesito Wibowo mengatakan biennale kali ini menggandeng produsen cat Mowilex untuk mewarnai ruang-ruang pameran serta karya mural dari beberapa seniman.

"Perhelatan Biennale Jogja XVI memberikan pengunjung sebuah pengalaman menikmati karya dari seniman dalam tema Roots <> Routes yang menampilkan semua aspek sosial dan humanis, kami senang berkolaborasi bersama Biennale Jogja XVI," ujarnya, Rabu, 20 Oktober 2021.

Baca Juga: Pantau Obyek Wisata Pantai, Unit Samapta Polsek Kuta Utara Ingatkan Prokes.

Direktur Biennale Jogja 2021 Gintani N.A Swastika turut mengapresiasi kolaborasi dengan Mowilex.

"Kolaborasi dengan Mowilex merupakan yang pertama dan kami berharap bahwa kolaborasi ini akan terus terjadi ke depannya," katanya dikutip dari Antaranews.

Program aktivasi dalam rangkaian pameran akbar ini terdapat sekitar 70 agenda di antaranya Biennale Forum, Program Labuhan, Residensi, dan Resource Room.

Baca Juga: Dana Bansos untuk Masyarakat Bali Januari Hingga September 2021 Capai 474 Miliar Lebih

Selain itu, ada pula Bilik Negara Korea/ASEAN serta Taiwan yang mengundang para seniman dari dua wilayah tersebut.

Biennale ini merupakan perhelatan seni berskala internasional di Yogyakarta sejak 1988 yang kemudian diselenggarakan setiap dua tahun.

Pengunjung yang ingin menikmati karya-karya tersebut wajib menjalankan protokol kesehatan demi mencegah tersebarnya Covid-19.***

 

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah