Denny JA: Setiap 15 Hari, Satu Bahasa Daerah yang Punah

- 17 Oktober 2021, 15:08 WIB
Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena
Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena /Satupena

INDOBALINEWS - Setiap 15 hari, ada satu bahasa daerah yang punah, karena tidak berkembangnya ekonomi dan ilmu pengetahuan di komunitas pengguna bahasa yang bersangkutan. Juga, karena faktor globalisasi.

Demikian Denny JA, selaku Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena, sewaktu memberi pengantar pada acara baca puisi 10 penyair perempuan dari berbagai provinsi, mulai dari Aceh sampai Papua Barat di Jakarta, Minggu, 17 Oktober 2021.

Acara baca puisi ini berkait momentum bulan Oktober, sebagai bulan bahasa dan sastra.

Baca Juga: Obat-obatan dan Kosmetik Wajib Sertifikasi Halal Mulai Hari Ini

Acara bertema “Empu Punya Kata: Pembacaan Puisi Perempuan Nusantara” itu diadakan oleh Satupena melalui Obrolan HATI PENA #9 dengan pemandu acara Elza Peldi Taher dan Swary Utami Dewi.

Mengutip sumber badan PBB, UNESCO, Denny mengungkapkan, di dunia ada sekitar 7.000 bahasa.

Menurut prediksi pakar bahasa, katanya, dalam 100 tahun mendatang hanya akan tersisa 100 bahasa. Sedangkan 90% bahasa yang ada sekarang akan punah.

Denny mengutip data 2019 dan menunjukkan, di Indonesia ada 801 bahasa daerah. “Dunia mencatat, Indonesia dan Papua Nugini adalah dua negara yang memiliki jumlah bahasa daerah terbanyak,” ujar Denny, seorang perintis survei politik di Indonesia ini.

Baca Juga: Temui Verstegen di Belanda, Menteri Bahlil Lahadalia Siap Kawal Investasi Pala di Fakfak

Halaman:

Editor: Riyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x