INDOBALINEWS - Setelah 7 hari pencarian terhadap seorang penyelam yang hilang saat melakukan penelitian bawah laut tak kunjung membuahkan hasil, akhirnya tim SAR menghentikan upaya pencarian, Jumat 18 Desember 2020.
Baca Juga: Lebih Dulu Dari Amerika, Film 'Wonder Woman 1984' Sudah Tayang di Bioskop Indonesia Termasuk Bali
Korban atas nama I Gede Surya Risuana berusia 26 tahun bekerja di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali. saat hilang tengah melakukan penelitian di dalam laut. Saat itu ia tergabung bersama dalam rombongan tim Peneliti Pola Gerak Hiu. Tujuan kegiatan tersebut untuk monitoring alat penerima sinyal (receiver) di kedalaman 26-32 meter.
Baca Juga: Update Penanggulangan Covid-19 di Bali, Jumat, 18 Desember 2020
Menurut Kepala Seksi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan, Anak Agung Alit S., S.Pd yang mewakili Basarnas Bali, keputusan menghentikan pencarian setelah hari ke-7 itu setelah melakukan pertemuan dengan pihak keluarga.
Baca Juga: Soal Tes Swab Masuk Bali, Koster Katakan Kesehatan dan Keselamatan Jadi Prioritas Utama
"Dalam pertemuan dengan pihak keluarga telah disampaikan bahwa pencarian tidak memungkinkan untuk dilanjutkan kembali, namun bisa dibuka kembali jika ditemukan tanda-tanda keberadan korban," ujar Anak Agung Alit S., S.E seperti yang dikutip oleh indobalinews.com.
Baca Juga: 16 Tahun Menunggu, Akhirnya Majelis Dasa Adat Bali Punya Kantor Representatif Dibantu BI
Ditambahkannya juga bahwa operasi SAR yang telah dilaksanakan oleh tim SAR gabungan selama 7 hari belum membuahkan hasil. Meskipun pengerahan SRU laut, darat dan udara juga sudah dioptimalkan, tetapi tidak juga terlihat tanda-tanda keberadaan korban.
"Kami tetap meyakini sesuai prosedur yang kami miliki atau protap di kantor kami," ujarnya.
Baca Juga: Cek Perubahan Syarat Masuk Bali, Diantaranya Anak Dibawah 12 Tahun Tak Perlu Swab
Sejak pagi tadi tim SAR gabungan memulai pencarian menggunakan 2 unit Rigid Inflatable Boat (RIB) dan 1 unit rubber boat. Sementara itu SRU darat menyisir sepanjang Pantai Jasri arah selatan dan utara.
Baca Juga: 23 Tersangka Teroris Jaringan JI Dipindah ke Jakarta, Ada Pentolan Teroris Bom Bali I
Unsur SAR yang terlibat selama operasi SAR diantaranya Pos SAR (10 orang), Dit Samapta Polda Bali (6 orang), Dit Polair Polda Bali Pos Padangbai (4 orang), TNI AL Pos Candidasa (1 orang), Polair Polres Karangasem (4 orang), SPKKL Bakamla Bali (6 Orang), Balawista (3 orang), World Wide Fund For Nature (6 Orang), pihak keluarga korban dan masyarakat setempat.
Baca Juga: Ini 6 Kelurahan di Denpasar Yang Alami Peningkatan Penyebaran Kasus Positif Covid-19
Sementara itu dari pihak keluarga pun menerima apa yang telah menjadi kesepakatan bersama. Di kesempatan tersebut, mereka mengutarakan apresiasi terhadap tim SAR gabungan dan mengucapkan terimakasih. Menurutnya upaya sekale niskale telah ditempuh dan mereka melihat sendiri bagaimana tim SAR bekerja selama 7 hari.
Baca Juga: Dilarang : Pesta Tahun Baru, Petasan dan Mabuk Selama Libur Nataru di Bali
Diberitakan sebelumnya seorang penyelam dilaporkan hilang pada hari Sabtu 12 Desember 2020 di Perairan Gili Tapekong, Kabupaten Karangasem saat tengah meneliti Pola Gerak Hiu.(***)