INDOBALINEWS - Antisipasi kekurangan kamar jelang event MotoGP, pengusaha yang tergabung dalam Real Estate Indonesia (REI) Provinsi NTB siapkan ribuan rumah.
Rumah milik pengembang ini, kata Ketua REI Provinsi NTB, H. Heri Susanto, adalah solusi terhadap kesulitan pemerintah pada minimnya akomodasi kamar hotel.
"Itu jumlahnya ribuan, dan bisa dijadikan sebagai home stay," katanya, Kamis, 27 Januari 2022.
Baca Juga: Tergiur Upah Rp 2 Juta, Seorang Pelajar Nekat Menjadi Kurir Sabu
Menurut Heri, rumah milik pengembang yang bisa dijadikan home stay, adalah yang belum laku terjual.
Dan itu, katanya, sudah disepakati dengan pengusaha atau pengembang yang tergabung dalam REI.
Baca Juga: Ketinggalan Pesawat, Calon Penumpang di Bandara Ngurah Rai Ngamuk dan Memukul Petugas
"Jumlahnya secara keseluruhan di NTB sekarang ini, tidak kurang dari 3.000 unit rumah," ungkapnya.
Semua kamar itu, terangnya, tersebar di 10 kabupaten/kota dan dalam kondisi 'ready'.
Baca Juga: Dua Tahun Jadi Kapolresta Denpasar, Kombes Jansen Dimutasi ke Polda Kalbar
Khusus untuk Pulau Lombok, lanjut Heri, jumlahnya sekitar 2.000 unit yang tersedia.
Tetapi yang menjadi persoalan, ungkapnya, rumah-rumah yang dibuat oleh pengembang ini, tidak dilengkapi dengan furniture.
Baca Juga: Sastrawan Pulau Lombok Kiki Sulistyo Luncurkan Antologi Cerpen ‘Bedil Penebusan’
"Kalau air dan listrik, itu sudah tersedia," katanya.
Alasan yang paling mendasar, papar Heri, karena posisi pengembang di sini hanya untuk jual rumah.
Baca Juga: Saat Apel Prajurit, Kasad Ingatkan Bahaya Kelompok Radikal Kanan
Soal tarif sewa rumah yang dijadikan home stay ini, kata dia, akan diberlakukan tarif normal.
Dan yang mengatur soal tarif sewa ini, tambahnya, adalah salah satu perusahaan di bawah ITDC sendiri.
"Posisi REI, hanya bekerjasama untuk penyewaannya saja," demikian Heri. ***