Menurun Drastis, Angka Stunting di Lombok Timur

19 April 2022, 21:34 WIB
Ilustrasi stunting /Dok Kemenkes RI

 

INDOBALINEWS - Angka stunting di Kabupaten Lombok Timur (Lotim), NTB, selama tiga tahun terakhir ini, mengalami penurunan secara drastis.

Sebelumnya, kata Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, Dr. H. Pathurrahman, S.KM, tahun 2019, dari 125.907 jumlah balita yang diukur, tercatat anak stunting sebanyak 26,11 persen.

"Sampai tahun 2021, hanya 18,13 persen," katanya, Selasa 19 April 2022.

 Baca Juga: Kasus Aplikasi Binomo, Pacar Indra Kenz Vannessa Khong dan Ayahnya Ditahan

Angka tersebut, katanya, ditunjukkan dari Elektronik – Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM).

Dia menerangkan, sumber data itu berasal dari seluruh puskesmas yang dicatat saat melakukan posyandu. "Data itu lalu diinput dan dianalisa oleh seksi gizi," katanya.

Baca Juga: Idul Fitri 2022, Kunjungan Wisdom ke Bali Diprediksi Meningkat Drastis

Pathurrahman menjelaskan, penanganan kasus stunting ini, memerlukan dan membutuhkan intervensi pencegahan dan penanganannya.

Menurut Pathurrahman, selama ini upaya penurunan angka stunting ini, menggunakan dua pola intervensi, masing-masing, intervensi spesifik dan sensitif.

Baca Juga: Asik , Anak 18 Tahun ke Bawah Bisa Mudik Tanpa Tes Swab

Intervensi spesifik ini, kata dia, difokuskan kepada anak yang mengalami kekurangan gizi. Sedang intervensi sensitif ini, katanya, lebih mengarah kepada penyakit yang diderita balita tersebut.

 "Intervensi sensitif ini, sangat erat kaitannya dengan ibu hamil," katanya. Ibu hamil ini, katanya, adalah permulaan, sehingga sangat memerlukan gizi yang mencukupi.

 Baca Juga: Rumor Transfer Pemain Liga 1: Yanto Basna Dikabarkan Jadi Rebutan Bali United dan Bhayangkara FC

Pathurrahman menambahkan, pemenuhan gizi yang cukup ini, tentunya akan sangat bergantung pada faktor ekonomi.

"Rendah atau tingginya angka stunting di suatu daerah, sangat bergantung pada faktor kesehatan dan ekonomi," katanya.

 Baca Juga: Kasus Dugaan Penipuan DNA Pro: 3 Tersangka 2 Pria dan 1 Perempuan Sudah Masuk Red Notice Interpol 

Di Lombok Timur sendiri, kata dia, sudah ada sinergitas mulai dari tingkat keluarga, dusun, desa, sampai tingkat kabupaten.

"Itu semua karena tingkat pemahaman dan kesadaran masyarakat sudah tinggi dalam pencegahan kasus stunting ini," katanya. *

 

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler