Tanggapi Aksi Mahasiswa Pertanyakan Kredibilitas FSC, Delegasi Brazil Angkat Keseimbangan 3 Chamber

11 Oktober 2022, 21:04 WIB
Gabriel, delegasi dari Brazil dalam evet FSC GA di Nusa Dua Bali SElasa 11 Oktober 2022. /Dok Irfan

INDOBALINEWS - Event Forest Stewardship Council General Assembly (FSC GA) yang digelar di Bali International Convention Center (BICC) The Westin Nusa Dua Bali 9-14 Oktober 2022 diwarnai dengan kegundahan para mahasiswa akan keseriusan apakah lembaga ini benar benar mampu melindungi hutan dan berpihak kepada rakyat.

Kegundahan itu pun dituangkan para mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bali untuk Lingkungan Hidup (AMB-LH) dengan membagikan selebaran berisi pernyataan sikap dan sikap kritis mereka akan rekam jejak FSC.

Menurut Gabriel dari Brazil, yang menghadiri FSC GA di Nusa Dua Bali, tak diragukan lagi lembaga ini dibutuhkan dan sejauh ini memiliki kredibilitas.

Baca Juga: Liga 1 Belum Bergulir, Pemain Bali United Ini Sebut Bisa Ganggu Mental Atlet

"Tentu saja kredibel, yang paling penting dan harus diingat adalah lembaga ini berdasarkan keseimbangan 3 chamber untuk menyeimbangkan misi pemangku kepentingan yang berbeda," ujar Gabriel di Nusa Dua Bali Selasa 11 Oktober 2022.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa FSC diatur oleh tiga chamber dengan suara dan kekuatan yang sama untuk membuat keputusan. Ketiga chamber tersebut mewakili kepentingan lingkungan, ekonomi dan sosial.

Gabriel juga mengatakan bahwa setiap chamber punya kesempatan untuk memberikan opininya, memaknai tujuan dan itu ditunjukkan dengan sejumlah diskusi.

Baca Juga: Residivis Diciduk Polisi, Ngaku Gondol Motor dengan Mudah karena Kunci Kontak di Dashboard

"Saya pikir komitmen FSC sudah jelas dan bisa dilihat di pertemuan ini, dengan banyaknya anggota saling bertukar pengalaman," imbuhnya.

Sebelumnya Aliansi mahasiswa Bali untuk Lingkungan Hidup (AMB-LH) mempertanyakan keseriusan Forest Stewardship Council (FSC) menjaga hutan untuk rakyat.

Sejumlah pertanyaan itu ditorehkan di atas kertas yang dibagikan kepada para peserta FSC General Assembly yang digelar di Bali International Convention Center (BICC) The Westin Nusa Bali Senin 10 Oktober 2022.

Baca Juga: Liga Champions: Prediksi Pertandingan dan Link Live Streaming AC Milan vs Chelsea

Ni Luh Putu Meriandani, Juru Bicara AMB LH mengatakan bahwa seperti diketahui bahwa lingkungan hidup saat ini membutuhkan perhatian serius dari semua pihak.

Kita ketahui saat ini banyak problem lingkungan hidup seperti pencemaran udara dan dari manusia sendiri. Seperti tujuan dari organisasi dan prinsip kedua dari FS adalah menjaga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui ekonomi jadi lingkungan hidup tidak hanya sebagai bahan pokok saja tetapi bagaimana kita memanfaatkan lingkungan hidup tanpa merusak. Jadi tujuan kami mengajak bagaimana meningkatkan dan peduli terhadap lingkungan hidup." ujar Meri usai membagikan 100 selebaran di BICC The Westin Nusa Dua Senin 10 Oktober 2022 bersama sepuluhan rekannya.

Baca Juga: Peduli Sesama, 3 Media Partner PikiranRakyat Urunan Bantu Warga Terdampak Bencana Angin Puting Beliung

Meri mengungkapkan dalam pernyataan sikap mereka tersebut, mereka mempertanyakan benarkah forest steward yang mengurus dan menjaga sumber daya hutan di dunia.

Kita ketahui saat ini banyak problem lingkungan hidup seperti pencemaran udara dan dari manusia sendiri. Seperti tujuan dari organisasi dan prinsip kedua dari FS adalah menjaga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui ekonomi jadi lingkungan hidup tidak hanya sebagai bahan pokok saja tetapi bagaimana kita memanfaatkan lingkungan hidup tanpa merusak. Jadi tujuan kami mengajak bagaimana meningkatkan dan peduli terhadap lingkungan hidup." ujar Meri usai membagikan 100 selebaran di BICC The Westin Nusa Dua Senin 10 Oktober 2022 bersama sepuluhan rekannya.

Baca Juga: Sekeluarga Kecelakaan Tunggal di Ida Bagus Mantra, Berikut Nama Korban Meninggal dan Luka

Meri mengungkapkan dalam pernyataan sikap mereka tersebut, mereka mempertanyakan benarkah forest steward yang mengurus dan menjaga sumber daya hutan di dunia.

Berbagai kenyataannya FSC pantas dipertanyakan benarkah mereka forest steward yang mengurus dan menjaga sumber daya hutan di dunia?

Kami mahasiswa tidak asal mempertanyakan tapi kami melihat pengalaman dan fakta yang terjadi. Kami melihat model bisnis FSC yang tidak jelas apakah benar-benar mampu menjaga kelestarian hutan. Kami mengamati ada perusahan yang mendapat sertifikat FSC, namun tidak jelas apakah mereka benar-benar mengelola hutannya secara berkelanjutan?" imbuh Meri lagi.

Baca Juga: Siap Siaga Dampak Cuaca Ekstrim Diprediksi Masih Akan Melanda Hingga Sabtu 15 Oktober 2022

Meri juga mengatakan, pihaknya mengamati sejumlah masalah yang terjadi terkait FSC. Semisal ada perusahan yang mendapat sertifikat FSC, namun tidak jelas apakah mereka benar-benar mengelola hutannya secara berkelanjutan.

 

Lebih lanjut Meri menyebutkan tentang prinsip kedua FSC, organisasi yang bersertifikat harus menjaga atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pekerjanya baik secara ekonomi dan penilaian lainnya melalui kesetaraan gender, kesehatan dan keamanan, juga upah yang sesuai.

Namun ia melihat kenyataannya tak seperti itu. Contoh katanya, Perhutani, Sertifikat FSC berlanjut diberikan walau Perhutani banyak kasusnya konflik dengan rakyat seperti misalnya baru saja pada tanggal 27 September 2022 petani Kabupaten Blitar berdemo ke Perhutani karena marak pungli.

Baca Juga: Persija Jakarta Dominasi Skuad Timnas U 20, Kirim 9 Pemain Ikuti Pemusatan Latihan Proyeksi Piala Dunia U 20

Hal itu dari banyak media memberitakan banyaknya demo massa dan petani terkait maraknya mafia tanah dan hutan.

Seperti terjadi di kaki Gunung Kelud masyarakat mendemo Perhutani KPH Kediri 8 Januari 2020 karena protes mafia hutan, dan kasus lainnya.
Bahkan lebih dari 5.000 karyawan Perum Perhutani se-Pulau Jawa berkumpul di Jakarta untuk melakukan aksi demo ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), pada Rabu 18 Mei 2022. Dan demo dilanjutkan di bulan Juli 2022.

Baca Juga: Mutasi di Tubuh Polri, Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta Pindah Jadi Staf Ahli Sosbud Kapolri

Banyak demo seperti di atas juga tuduhan mafia hutan, pungli mencederai rakyat kecil, bagaimana bisa auditor FSC tetap meluluskan Perhutani dalam perihal Prinsip Kedua FSC dan Perhutani tetap mendapatkan sertifikat selama puluhan tahun? Kalau begitu apa manfaat sertifikat FSC bagi rakyat yang kehidupan sehari-harinya di sekitar hutan Perhutani," bebernya.

Kami sebagai generasi muda yang akan mewarisi hutan dunia pastinya wajar mempertanyakan FSC ini serius menjaga hutan menjaga rakyat atau hanya bisnis," tutup Meri. ***

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler