Kekeringan Meluas Menjadi 15 Titik di Bali, Waspadai Karhutla

1 Oktober 2023, 15:07 WIB
Kondisi wilayah terdampak Karhutla di Karangasem pada Jumat 29 September 2023. /Dok BPBD Bali

 

INDOBALINEWS - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar meminta masyarakat mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Bali karena wilayah kekeringan yang meluas.

“Waspadai dampak fenomena El Nino seperti kekeringan dan potensi kebakaran hutan dan lahan serta pohon tumbang,” kata Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Denpasar, Minggu 1 Oktober 2023.

BBMKG Denpasar mencatat wilayah kekeringan di Bali meluas dari 14 titik pada dua dasarian sebelumnya menjadi 15 titik di Bali.

Baca Juga: Asian Games Hangzhou: Amellya Nur Sifa Sumbangkan Emas Keempat untuk Kontingen Indonesia

Wilayah di Bali yang berpotensi mengalami kekeringan karena tidak turun hujan berturut-turut hingga 90 hari yakni di Kabupaten Buleleng yaitu di Kecamatan Buleleng, Gerokgak, Kubutambahan, Sawan, dan Sukasada.

Kemudian di Kabupaten Jembrana di Kecamatan Melaya, Kabupaten Bangli di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Karangasem di Kecamatan Karangasem dan Kubu.

Baca Juga: Gibran Ditawari Dampingi Prabowo, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto: Kita Tunggu

Selanjutnya di Kabupaten Badung di Kecamatan Kuta, Kuta Utara dan Kuta Sekatan, Kabupaten Klungkung di Kecamatan Nusa Penida dan di Kota Denpasar yakni di Kecamatan Denpasar Timur dan Denpasar Selatan.

"Kecamatan di Bali yang tidak ada hujan selama 90 hari terjadi di Kubu, kemudian di Kubutambahan selama 89 hari, Kintamani dan Gerokgak masing-masing 84 hari sudah tidak turun hujan berturut-turut," imbuhnya dilansir dari Antara.

Baca Juga: Badan Bahasa Kemendikbudristek Bantah Klaim Literasi Warganet Rendah, 'Data Perlu Dikritisi'

BBMKG Denpasar memetakan secara umum hari tanpa hujan di Bali berada pada kategori masih ada hujan hingga kekeringan ekstrim atau lebih dari 60 hari tidak turun hujan. Ada pun distribusi curah hujan di Bali secara umum hingga 38,4 milimeter per 10 hari.

Sebelumnya, kawasan Taman Wisata Alam Gunung Batur di Kabupaten Bangli mengalami kebakaran diperkirakan akibat kekeringan pada Sabtu (2/9) dengan luasan lahan terbakar diperkirakan sekitar lima hektare.

Baca Juga: Tragis! Nenek 91 Tahun di Jembrana Tercebur Sumur, Tim SAR Turun Hingga 25 Meter 

Kebakaran juga melanda lereng hutan Bukit Kelindang di Desa Kerta Mandala, Kecamatan Abang, Karangasem dengan luasan terdampak diperkirakan sekitar satu hektare pada Senin 25 September 2023.

Sebelumnya, BBMKG Denpasar memperkirakan puncak musim kemarau di Bali terjadi pada Juli-Agustus 2023 yang dipengaruhi fenomena El Nino.

Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) apabila mencapai angka lebih dari 1 merupakan intensitas moderat dan akan semakin kering.

Baca Juga: Asian Games Hangzhou: Zohri Minta Maaf Belum Bisa Jadi Terbaik

Kondisi El Nino diperkirakan mencapai 1,01 pada periode Juni, Juli, Agustus (JJA) 2023, kemudian meningkat lagi pada periode Juli Agustus September 2023 (JAS), dan Agustus September Oktober (ASO) mencapai 1,10. Kemudian berangsur menurun hingga November Desember Januari (NDJ) mencapai 0,92.***

Editor: Shira Ade

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler