"Jumlah tenaga kesehatan kami sudah memadai. Termasuk ketersediaan fasilitas kesehatan seperti oksigen sudah sangat memadai," katanya.
Dari segi pelaku pariwisata, ia mengaku sekitar 1.871 tempat di Bali yang terdiri dari hotel, restoran, destinasi pariwisata, mal hingga tempat umum telah tersertifikasi CHSE dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Bali juga tengah mendorong pemmakaian aplikasi PeduliLindungi. Semua usaha tersebut tentu saja juga didukung dengan capaian vaksinasi yang cukup baik di Bali," katanya.
Dari berbagai penjabaran tersebut, ia berharap pintu pariwisata Bali untuk wisatawan mancanegara bisa segera dibuka dan kerja sama negara-negara ASEAN dengan didukung oleh para duta besar untuk kerja sama pariwisata.
Baca Juga: Kejaksaan Tangkap Terpidana Korupsi Kota Tual Rp3,145 Miliar di Cilodong, Jawa Barat
Mengenai travel bubble yang ditawarkan oleh Dubes RI untuk Laos Pratito Soeharyo, ia sangat mengapresiasi dan tentu saja membuka peluang.
Selain pariwisata, Wakil Gubernur juga menawarkan kerja sama dengan negara-negara ASEAN di bidang pertanian.
"Jika ada perusahaan dari negara ASEAN yang ingin berinvestasi untuk pengolahan hasil pertanian, kami sangat mengapresiasi," katanya. ***