IndoBaliNews.com - Penjabat Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, tegaskan penolakannya terhadap pilot projects penyebaran 200 juta telur nyamuk Wolbachia di Bali, karena alasan sosialisasi ke masyarakat belum masif dan jelas.
Akibatnya timbul pro dan kontra dari masyarakat Bali. Masih ada yang tidak terima. "Bali menolak dengan tegas. Sebab program ini belum disosialisasikan secara masif ke masyarakat luas," kata Sang Made Mahendra, Minggu 19 November 2023.
Baca Juga: Nyamuk Wolbachia Penekan DBD akan Disebar, Benarkah Berbahaya bagi Manusia? Simak Penjelasannya
Atas hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengonfirmasi pelepasan jentik nyamuk Aedes Aegypti mengandung Wolbachia di Bali ditunda.
"Sekarang sedang kita bahas dengan Pemerintah Provinsi Bali untuk menunda dulu pelepasan Wolbachia, dan melakukan sosialisasi sampai masyarakat siap," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari Antaranews.
Nadia menjelaskan inovasi Wolbachia merupakan strategi baru untuk mengatasi penularan kasus dengue di Indonesia, melengkapi intervensi yang kini berjalan berupa pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Nadia mengatakan Provinsi Bali menjadi salah satu wilayah uji coba penerapan inovasi nyamuk Aedes Aegypti mengandung Wolbachia melalui kerja sama dengan World Mosquito Program (WMP).
WMP merupakan organisasi non-pemerintah yang dimiliki oleh Monash University, Australia, yang bekerja untuk melindungi masyarakat global dari penyakit yang ditularkan nyamuk seperti demam berdarah, zika, demam kuning, dan chikungunya.