INDOBALINEWS - Provinsi Bali kembali menjadi daerah dengan angka prevalensi stunting terendah di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Inspektur Utama BKKBN RI, Ari Dwikora Tono dalam rapat Kerja Daerah Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana, Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Bali Tahun 2024 di Harris Hotel Sunset Road, Kuta, Badung pada Kamis 28 Maret 2024.
“Provinsi Bali masih menjadi daerah dengan angka prevalensi stunting terendah di Indonesia. Dimana angka prevalensi stunting Tahun 2022 sebesar 8% sedangkan di Tahun 2023 mencapai 7,2%,” ungkap Ari Dwikora.
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan angka prevalensi stunting nasional sebesar 21,5% pada tahun 2023 lalu.
Sementara untuk di tahun 2024 Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting nasional dapat turun menjadi 14% dan untuk Provinsi Bali walaupun sudah sangat baik namun diharapkan dapat kembali turun dengan target 6,15% di tahun 2024 ini.
Di sisi lain Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Bali optimis dapat menurunkan angka prevalensi stunting di Bali menjadi lebih baik pada tahun 2024.