Adaptasi Digital Masyarakat Indonesia Meningkat, Pelajaran Penting Selama Pandemi

7 Juli 2022, 06:22 WIB
Ilustrasi digitalisasi UMKM. Pengunjung memindai kode batang pembayaran nontunai di Pasar takjil Banyuwangi, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.* Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menilai media bisa menjadi kanal literasi ekosistem digital UMKM. . /Antara Foto/Budi Candra Setya/ANTARA FOTO

 

INDOBALINEWS - Adaptasi digitalisasi merupakan salah satu pelajaran yang bisa dipetik dari pasang surut pandemi COVID-19 selama dua tahun lebih.

Hal itu dikatakan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni Primanto Joewono, bahwa kata kunci dari tingginya digitalisasi adalah adaptasi.

"Sehingga hal tersebut yang pada akhirnya memacu Bank Indonesia (BI) untuk melakukan berbagai kebijakan, khususnya dalam memberikan berbagai layanan di bidang sistem pembayaran untuk mendorong digitalisasi," ujar Doni saat acara acara "MuBI Reborn" di Jakarta, Rabu 6 Juli 2022.

Baca Juga: 206 Raja Sedunia dan Senusantara akan Berkumpul di Bali, 30 dari Mancanegara

Langkah ini, lanjut Doni, untuk semakin membuat masyarakat di Indonesia bertransaksi dengan cepat, mudah, murah, aman, dan andal (CEMUMUAH), seperti melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan BI-FAST yang telah diluncurkan bank sentral.

Lebih lanjut dikatakannya selayaknya adaptasi BI dalam kebijakan, museum BI juga melakukan adaptasi digitalisasi sehingga interaksinya pada saat pandemi diubah dari secara luring menjadi daring.

Baca Juga: Permohonan Kasasi Ditolak, Seorang Pengacara Dieksekusi ke Lapas Kerobokan atas Kasus Penganiayaan

Doni juga menyebutkan daya saing digital Indonesia membaik, berdasarkan laporan East Ventures Digital Competitivenes Index 2021.

"Hal ini tergambar dari semakin meningkatnya adaptasi digital masyarakat terkait pemahaman digital, penggunaan teknologi dan informasi, serta semakin tingginya pengeluaran masyarakat untuk kategori informasi dan komunikasi," kata Doni seperti dikutip Antara Kamis 6 Juli 2022.

Baca Juga: 5 Tips Liburan Hemat dan Ramah Lingkungan

Beberapa hal yang dilakukan seperti museum virtual, beberapa aktivitas media sosial, hingga beberapa kegiatan yang juga dialihkan secara daring dan tetap mendapatkan animo yang luar biasa dari masyarakat.

Untuk itu, ia sangat mengapresiasi berbagai capaian museum BI yang tetap konsisten, khususnya pada masa-masa pembatasan karena pandemi. ***

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler