INDOBALINEWS - Menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 yang jatuh pada 3 Maret 2022, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mencatat adanya kenaikan transaksi tunai dan non tunai di masyarakat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali Trisno Nugroho mengatakan kebutuhan uang tunai masyarakat di Provinsi Bali pada Februari 2022 sebesar Rp692 Miliar.
"Meningkat sebesar 149% dibandingkan Januari 2022 sebesar Rp278 Miliar," ujar Trisno Nugroho dalam pernyataan resminya Senin 28 Februari 2022.
Baca Juga: Nonton MogoGP di Lombok, Jangan Lupa Banyak Desa Wisata di Sekitar Mandalika yang Recommended
Lebih lanjut dikatakannya dalam rangka mengantisipasi kenaikan kebutuhan uang tunai di masyarakat, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali telah menyediakan uang tunai dengan jumlah maupun pecahan yang cukup. Yaitu sebesar Rp3,5 Triliun atau 3,5 kali dari kebutuhan uang tunai di masyarakat.
Sejalan dengan perkembangan transaksi nontunai, jumlah transaksi pembayaran digital berbasis QR Code Indonesian Standard (QRIS) di Provinsi Bali juga meningkat sebesar 341% (yoy) dari 270 ribu transaksi pada tahun 2020 menjadi 1,2 juta transaksi pada tahun 2021.
Sementara dari sisi nominal, juga meningkat sebesar 386% (yoy) yaitu dari Rp22,7 Miliar pada 2020 menjadi Rp110,6 Miliar pada 2021.
Baca Juga: Video Viral Sepasang Remaja Mesum di Renon, Polda Bali Berikan Sanksi Tegas 2 Pelaku Penyebaran