Era Pandemi, Promosi Wisata Bali Tetap Lewat Digitalisasi

- 4 September 2020, 19:00 WIB
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat di daulat sebagai narasumber dalam program SESPIBI (Sekolah Pimpinan Tinggi Bank Indonesia), Jumat 4 September 2020. Ia menegaskan di era pandemi promosi wisata Bali tetap dilakukan dengan digitalisasi
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat di daulat sebagai narasumber dalam program SESPIBI (Sekolah Pimpinan Tinggi Bank Indonesia), Jumat 4 September 2020. Ia menegaskan di era pandemi promosi wisata Bali tetap dilakukan dengan digitalisasi /shira ade/Dok Pemprov Bali

Baca Juga: Agustus 2020, Deflasi Bali Lebih Dalam Dari Nasional

"Sebaiknya semua pihak baik pemerintah dan pelaku usaha mulai mempertimbangkan cara ke depan agar tidak hanya bertumpu pada satu bidang, yakni pariwisata saja. Triwulan ketiga tidak ada kanal kaeuangan lagi, pemerintah hanya mengandalkan APBD dan APBN, sehingga menyebabkan uang yang beredar sangat kecil dan daya beli masyarakat sangat tinggi," imbuhnya.

Diaukuinya sejak awal konsentrasi perekonomian di Bali memang bertumpu pada pariwisata, sehingga perkembangan pariwisata di Bali, sesungguhnya sudah mulai di bangun sejak 1930 silam.

Baca Juga: Perpamsi Tandatangani MoU dengan Bimasakti Altera

Sehingga satu hal yang sangat mendasar adalah ketertarikan pada budaya Bali. Saat itu Bali  belum mengenal media promosi dan hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut. Sehingga perkembangan pariwisata pada tahun 1970 an menjadi tonggak lonjakan pariwisata paling tinggi yang merupakan sebuah peradaban dan pengalaman yang kemudian di kembangkan untuk menuju Bali yang berkualitas.(***)

 

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah