Cupang di Leher Ungkap Perselingkuhan, Kakek 70 Tahun Ditebas Hingga Tewas

27 Maret 2021, 17:57 WIB
Pelaku pembunuhan gara gara sang isteri selingkuh dengan seorang kakek, dihadirkan dalam rilis penangkapan di Polres Badung Bali Jumat 26 Maret 2021. /Dok Humas Polres Badung Bali

INDOBALINEWS - Gara-gara tanda merah atau 'cupang' di leher terkuak perselingkuhan berakibat tewasnya seorang kakek bernama Karmiadi,70 tahun akibat lehernya ditebas hingga nyaris putus.

Kakek Karmiadi diduga selingkuh dengan seorang wanita yang telah bersuami. 

Pelakunya adalah pria bernama Matsari berusia 44 tahun yang kalap mengetahui sang isteri diduga menjalin asmara terlarang alias berselingkuh dengan korban.

Baca Juga: Terjerat Pinjaman Online Mahasiswi Tewas Gantung Diri di Jendela Kamar Kos

Baca Juga: Menteri Luhut : Segera Zona Hijau Pemerintah Akan Buka Bali Untuk Turis Mancanegara

Menurut Wakil Kepala Kepolisian Resor Badung Kompol Ni Putu Utariani, SH dalam rilis pengungkapan kasus pembunuhan, Jumat 26 Maret 2021, pembunuhan itu terjadi di Jalan Muding Indah IX, Kerobokan Kaja, Kuta Utara pada hari Sabtu 20 Maret 2021.

Wakapolres Badung seijin Kapolres AKBP Roby Septiadi, SIK juga menjelaskan terkait kasus pembunuhan lansia ini, tersangka Matsari terancam hukuman mati karena melakukan pembunuhan berencana.

“Tersangka Matsari dikenakan Pasal 340 KUHP yaitu pembunuhan berencana dengan ancaman maksimal hukuman mati. Selain itu juga dikenakan Pasal 338 KUHP. Tapi unsur berencananya sudah masuk. Untuk barang bukti celurit masih dilakukan pencarian,” terang Wakapolres Badung didampingi Kasubbab Humas Iptu Ketut Gede Oka Bawa, SH di di Lobby Polres Badung, Bali. Jumat 26 Maret 2021.

Baca Juga: Kabar Gembira, Vaksin Covid-19 Datang Lagi di Bali

Baca Juga: Benda Diduga Bom Ditemukan di Cipinang Jakarta

Ditambahkan juga oleh Kompol Putu Utariani yang akrab dipanggil Utari ini, terbongkarnya perselingkuhan korban dengan istri pelaku berinisial Jum karena 'cupang' (tanda merah-red). Pelaku melihat banyak cupang di leher istrinya.

“Saat ditanya baik-baik soal tanda merah di leher (cupang) itu, istri pelaku tidak mengaku. Setelah dipaksa dan rambutnya dijembat, barulah istri pelaku mengaku selingkuh dengan korban,” ujarnya.

Baca Juga: Ini Kata Gubernur Bali Soal Janji Vaksinasi Massal dan Penerbangan Internasional

Sementara tersangka Matsari mengaku melakukan pembunuhan sadis itu karena khilaf. Dia membenarkan melihat cupang di leher istrinya. Dia tambah yakin istrinya selingkuh dengan korban.

“Banyak merah di leher istri saya. Sebenarnya kasihan. Saya menebas (korban) karena khilaf karena istri digituin (selingkuh),” kata Matsari yang mengaku punya dua anak masih kecil ini.

Seperti diberitakan, kasus penebasan berujung maut terjadi di Jalan Muding Indah IX, Kerobokan Kaja, Kuta Utara, Sabtu 20 Maret 2021 lalu. 

Baca Juga: Dibilang 'Sangat Lemah' Residivis Tusuk Seorang Dokter Hewan Hingga Tewas

Seorang kakek, Karmiadi dibunuh menggunakan celurit oleh tersangka Matsari. Pelaku diamankan beberapa jam setelah kejadian. Hasil interogasi, Matsari asal Sampang, Jawa Timur ini mengaku nekat membunuh karena cemburu istrinya selingkuh dengan korban. Pelaku menebas korban hingga lehernya nyaris putus.***

Editor: Shira Ade

Terkini

Terpopuler