Firli Bahuri: Mencegah Korupsi adalah Wujud Nyata Bela Negara

- 20 Desember 2021, 10:29 WIB
Ketua KPK Komjen Firli Bahuri
Ketua KPK Komjen Firli Bahuri /Pikiran-Rakyat.Depok/Instagram/

 

INDOBALINEWS - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengatakan, mencegah korupsi adalah wujud nyata membela negara.

"Ingat, menangkap koruptor adalah tugas KPK dan aparatur penegak hukum lainnya. Namun, mencegah korupsi adalah wujud nyata bela negara yang dapat kita lakukan sebagai bentuk rasa cinta terhadap nusa bangsa dan tanah air Indonesia," kata Firli dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin 20 Desember 2021 memperingati Hari Bela Negara yang jatuh pada 19 Desember 2021.

Firli mengatakan, cukup menjadi pribadi sederhana yang senantiasa menjalankan nilai-nilai kejujuran, moral, etika, agama, dan budaya antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari adalah cara memenuhi kriteria bela negara di masa sekarang.

Baca Juga: Presiden Venezuela: Indonesia Salah Satu Negara Ekonomi Kuat di Dunia

Menurutnya, korupsi dan perilaku koruptif menjadi ancaman utama bangsa dan negara mengingat dampak destruktifnya.

Korupsi bukan sekadar merugikan keuangan atau perekonomian, namun dapat mengakibatkan tujuan bernegara suatu bangsa menjadi gagal.

Firli pun sepakat dengan pandangan Presiden RI Joko Widodo yang disampaikan dalam peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2021 mengenai pemberantasan korupsi yang tidak boleh terus-menerus identik dengan penangkapan.

“Pemberantasan korupsi harus mengobati akar masalahnya,” tambah Firli.

Baca Juga: Wali Kota Anggota APEKSI Berkumpul di Bali Dukung Pemulihan Ekonomi

"Sungguh benar ucapan Presiden bahwasanya mencegah adalah langkah yang lebih fundamental untuk mengantisipasi kejahatan korupsi agar kepentingan rakyat dapat terselamatkan," kata dia.

Sesuai arahan Presiden, katanya, KPK senantiasa berbenah membuat banyak terobosan baru untuk menyempurnakan metode penanganan korupsi agar jauh dari kata heboh apalagi dapat menimbulkan kegaduhan dengan cara-cara lebih fundamental, upaya-upaya yang lebih mendasar, dan lebih komprehensif yang dirasakan manfaatnya langsung oleh rakyat, bangsa, dan negara.

“Pendekatan asset recovery, penerimaan negara bukan pajak serta memitigasi perilaku korupsi adalah hal utama lainnya yang juga kami lakukan untuk menangani korupsi di negeri ini," ujar Firli.

Katanya, sinergi antarlembaga penegak hukum Kejaksaan Agung terus dijalankan terutama dalam dakwaan pencucian uang lewat Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan membuka luas kerja sama dengan negara lain dalam pengejaran aset koruptor.

Baca Juga: Mendagri Tito tak akan Beri Tambahan Dana Insentif Kepada Daerah yang Vaksinasinya di Bawah 70 Persen

"Selain itu, dukungan masyarakat terhadap segenap upaya pemberantasan korupsi terus kami manfaatkan untuk menanamkan budaya antikorupsi sejak dini yang menjadi bagian penting dari pemberantasan korupsi agar terbangun dan terbentuk mental antikorupsi dalam setiap individu di Republik ini," kata Firli.

Ia mengatakan "Semangat Bela Negaraku, Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh" yang diusung sebagai tema besar dalam peringatan Hari Bela Negara 2021 sangat tepat, mengingat semangat bela negara memang sangat dibutuhkan untuk terus digelorakan. ***

 

Editor: Riyanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah