INDOBALINEWS – Dunia Barat biasanya skeptis tentang apakah Islam dan demokrasi itu kompatibel. Pengalaman Indonesia berdemokrasi selama 23 tahun, reformasi telah menunjukkan, keduanya kompatibel.
Hal itu dinyatakan Dr. Nasir Tamara dalam pengantar buku Demokrasi di Era Digital, yang diterbitkan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia, Satupena.
Buku itu didiskusikan dalam bentuk website seminar Obrolan Hati Pena #18 di Jakarta, Kamis 16 Desember 2021 malam.
Baca Juga: Catrini Kubontubuh: Sriwijaya dan Majapahit Mewariskan Nilai-nilai Demokrasi
Narasumber di diskusi ini ialah tiga dari 76 penulis di buku itu. Mereka ialah Chappy Hakim, Dr. Catrini Kubontubuh, dan Nasir Tamara merangkap editor.
Sebagai pemandu diskusi ialah Elza Peldi Taher dan Anick HT.
Menurut Nasir, dalam sejarah dunia, kemakmuran yang berkesinambungan didapat di seluruh negara yang menjalankan demokrasi.
Nasir juga melihat makin dalam dan pentingnya teknologi digital dalam satu dekade terakhir. Juga, bagaimana teknologi itu telah membantu pemerintah menjalankan roda pemerintahan selama pandemi Corona sejak awal 2020.
Baca Juga: Chappy Hakim: Wujud Tampilan Demokrasi Bikin Bingung Kawan dan Lawan