Baca Juga: Cara Belajar Tajwid Al-Qur’an, Agar Tidak Salah Dalam Membacanya
Jika hal ini tidak berhasil, dengan terpaksa mereka akan menunggu berminggu-minggu untuk penerbangan, dan harus membelanjakan ribuan dolar AS untuk membeli tiket kelas bisnis, atau kembali ke tempat mereka tinggal di AS.
Mengambil dari info media sosial, kelompok warga negara Australia itu meminta bantuan saat mereka hendak masuk ke kamar hotel bandara, agar bisa beristirahat.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Siap Diberi Label Halal, Telah Penuhi Aspek Produksi Obat Yang Baik
Sekarang, mereka semua akan diakomodasi pada penerbangan United Airlines keesokan harinya. Jika mereka tidak mendapat bagian maka departemen terkait akan bekerja untuk memastikan mereka mendapat tempat dalam penerbangan beberapa hari mendatang.
Australia mengatakan sedang bekerja dengan negara bagian dan teritori untuk meningkatkan kapasitas karantina hotel. Karena lebih dari 36.000 warga Australia yang berada di luar negeri dan masih berjuang untuk pulang.
Baca Juga: 50 Orang Sembuh 5 Meninggal Hari Ini di Bali, Update Kasus Covid Kamis 26 November 2020
Perdana Menteri Australia akhirnya setuju agar mengupayakan mereka semua dibawa pulang, namun pemimpin oposisi Anthony Albanese mengatakan itu tidak bisa diterima.
"Perdana menteri mengatakan dia akan membawa warga Australia pulang untuk Natal, namun didapati informasi bahwa tidak ada penerbangan lagi," katanya seperti dikutip dari 7news.com.au(***)