INDOBALINEWS – Invasi Rusia ke Ukraina yang ditandai dengan operasi militer dalam skala besar kian mencengkeram sejumlah wilayah.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan eskalasi operasi militer Rusia telah mengarah pada meningkatnya pelanggaran hak asasi manusia di Ukraina.
Guterres memantau pelanggaran-pelanggaran itu dengan tim di lapangan.
Baca Juga: Enam WNI dan Seorang WNA Dievakuasi dari Ukraina ke Polandia, Kemlu RI: Semua Aman dan Sehat
"Peningkatan operasi militer oleh Federasi Rusia di Ukraina mengarah pada peningkatan pelanggaran hak asasi manusia," kata Guterres dalam pidato yang direkam pada pembukaan Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Senin 28 Februari 2022.
"Kita harus menunjukkan kepada semua orang di Ukraina bahwa kita mendukung mereka di saat dibutuhkan," ujarnya.
Dalam pidato yang sama, Guterres mengatakan sebuah laporan yang akan diterbitkan pada Senin oleh panel PBB tentang adaptasi terhadap perubahan iklim mewakili "lonceng kematian lain untuk dunia yang kita kenal", dan mendesak kepatuhan terhadap kesepakatan Paris 2015.
Baca Juga: Miss Ukraina Anastasiia Lena Bergabung Tentara Ikut Berperang Melawan Rusia
Sebelumnya Rusia menggunakan hak veto terhadap draf resolusi DK PBB tentang kecaman invasi Rusia ke Ukraina.