Spanyol Hadapi Gelombang Kedua Virus Covid-19

- 1 September 2020, 16:32 WIB
Passion terindikasi korona sedang dimasukkan ke Ruang IGD di rumah sakit di Malaga Spanyol
Passion terindikasi korona sedang dimasukkan ke Ruang IGD di rumah sakit di Malaga Spanyol /New York Times

INDOBALINEWS - Gelombang kedua virus korona di Spanyol dikhawatirkan menyebar jauh lebih cepat daripada tempat lain di Eropa.

Jika Italia adalah pertanda gelombang pertama pandemi virus korona di eropa pada Februari lalu, maka Spanyol adalah pertanda gelombang kedua. Virus Korona di Spanyol berkembang lebih cepat daripada di Amerika Serikat, Perancis , Italia dan Inggris serta Jerman.

Dalam seminggu terakhir, Spanyol telah mencatat kasus paling baru di benua itu lebih dari 53.000 kasus . Dengan 114 infeksi baru per 100.000 orang pada waktu itu, para ahli khawatir ini menunjukkan gelombang baru di seluruh dunia.

Baca Juga: CEK FAKTA; Erick Tidak Akan Copot Ahok dari Pertamina, Ini Penjelasannya

Spanyol telah melakukan penguncian paling ketat di dunia atas penyebaran virus korona, kemudian melakukan pembukaan kembali yang paling cepat. 

Kembalinya kehidupan malam dan aktivitas kelompok jauh lebih cepat dan dengan batasan yang lebih longgar daripada kebanyakan negara tetangga di Eropa. 

Baca Juga: 105 Saksi Kebakaran Kejagung Diperiksa Bareskrim

“Kami memiliki faktor budaya yang terkait dengan kehidupan sosial kami yang kaya,” kata Ildefonso Hernández-Aguado, mantan direktur jenderal kesehatan masyarakat untuk pemerintah Spanyol. “Orang-orang dekat. Mereka ingin mengenal satu sama lain. ”

Di kota Malaga Spanyol merupakan kota dengan peningkatan infeksi tercepat, pada hari Minggu siang ada 31 pasien di dalam pusat perawatan virus korona, tidak lama pukul 12.15 tiba yang ke-32 dengan ambulans, dan setengah jam kemudian muncul nomor 33. Seperti yang dikutip  indobalinews dari NewYork Times.

Baca Juga: RUU MK Dibawa ke Rapat Paripurna, Setelah Panja Menghapus 56 DIM dari Draft

Yang pasti, dokter dan politisi tidak begitu ketakutan oleh gelombang kedua Spanyol seperti gelombang pertama. “Kami memiliki pengalaman sekarang,” kata Dr. María del Mar Vázquez, direktur medis rumah sakit di Málaga.

“Kami memiliki stok peralatan yang jauh lebih besar, kami memiliki protokol, kami lebih siap,” kata Dr. Vázquez. “Rumah sakit akan penuh - tapi kami siap.” Namun tidak ada yang mengharapkan gelombang kedua setidaknya satu bulan lagi.

Baca Juga: Permudah Pelayanan Pajak, Aplikasi Antrean Online DJP Siap Layani Masyarakat

Petugas Kepolisian Spanyol mengawasi dan menegur pengunjung cafe yang kedapatan tidak menggunakan masker
Petugas Kepolisian Spanyol mengawasi dan menegur pengunjung cafe yang kedapatan tidak menggunakan masker New York Times

Ahli epidemiologi di Spanyol tidak yakin mengapa lonjakan begitu cepat. Hal ini diprediksikan karena peningkatan pertemuan keluarga besar serta kembalinya pariwisata.

Lonjakan juga disalahkan pada mulai ramainya kehidupan malam, yang dibuka lebih awal dan batasan lebih longgar daripada di bagian Eropa lainnya.

Baca Juga: Bantuan Paket Meredeka Belajar Telkomsel Diapresiasi Bali

Menghadapi situasi ini, para pejabat pemerintah setempat juga tampak berbeda pendapat soal pembatasan, dimana hakim setempat menolak peraturan yang dikeluarkan daerah karena menganggap itu kewenangan DPR pusat.

“Kami tidak memiliki perangkat hukum yang menjamin kemampuan kami untuk mengambil keputusan,” kata Juan Manuel Moreno, presiden pemerintah daerah di Andalusia, wilayah tempat Malaga berada.(***)



Editor: Rudolf

Sumber: New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah