Serangan Balasan Israel untuk Palestina di Gaza Masih Berlangsung, 8 Jurnalis Terbunuh

- 11 Oktober 2023, 17:49 WIB
Seorang pria berlari saat api membakar kendaraan di sekitarnya setelah roket diluncurkan dari Jalur Gaza, di Ashkelon, Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023.
Seorang pria berlari saat api membakar kendaraan di sekitarnya setelah roket diluncurkan dari Jalur Gaza, di Ashkelon, Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023. /Reuters/Amir Cohen

INDOBALINEWS - Serangan udara balasan yang dilakukan Israel sejak pecahnya perang pada Sabtu, 7 Oktober 2023 lalu masih dilakukan.

Mengutip Antara, Rabu, 11 Oktober 2023, melalui keterangan dari kantor pers Palestina di Gaza, sedikitnya ada delapan jurnalis tewas dalam serangan tersebut. Selain itu, dua lainnya dinyatakan hilang dan belum ditemukan.

Dalam sebuah pernyataan Kantor berita pers Palestina menyatakan, para jurnalis yang terbunuh tersebut yaitu Said al-Tavil, Muhammed Subh, Hisham en-Nawacihe, Ibrahim Lafi, Muhammed Cergun, Muhammed es-Salihi, Esan Shemlah dan Selame Mime.

Baca Juga: Situasi Perang Palestina dan Israel Semakin Memanas, Erdogan dan Putin Lakukan Pembicaraan

Baca Juga: Luhut Sakit Dirawat Singapura, Presiden Jokowi Tunjuk Erick Thohir jadi Menko Marves Ad-Interim

Sementara dua jurnalis yang hilang adalah Nidal al-Vahidi dan Heysem Abdulvahid, yang hingga saat ini dikabarkan belum ditemukan.

Seperti diketahui, situasi di Gaza, Palestina memanas setelah serangan kelompok militan Palestina, Hamas memulai serangan ke wilayah Israel dengan menembakkan sejumlah rudal.

Baca Juga: Basarnas Tempatkan Heli SAR guna Tangani Keamanan KTT AIS Forum 2023

Pasca momen tersebut, Israel langsung melesakkan serangan balasan dengan meluncurkan serangan udara dan melakukan blokade total di seluruh wilayah yang dikuasai Hamas.

Israel melarang pasokan air dan listrik agar memperburuk situasi kemanusiaan. Jalur Gaza yang dihuni hampir 2,2 juta orang tersebut tentu menjadi kesulitan karena pengepungan Israel yang membatasi akses mereka untuk mendapatkan makanan, obat-obatan, dan barang lainnya sejak 2007.

Baca Juga: Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK terhadap SYL, Hari ini Jadwal Kapolrestabes Semarang Diperiksa

Baca Juga: Siswa di Sekolah Butuh Keterlibatan Psikolog Antisipasi Kekerasan Terhadap Anak

Setidaknya sebanyak 1.200 warga Israel tewas dan 1.008 warga Palestina gugur dalam perpecahan itu.

Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah melakukan pembicaraan telepon dengan mitranya dari Rusia, Presiden Vladimir Putin. Dikabarkan, mereka membahas ketegangan Palestina-Israel yang sedang berlangsung.

Dalam pembicaraan telepon Erdogan dan Putin bertukar pandangan mengenai langkah-langkah untuk mencegah penyebaran ketegangan, kantor berita Xinhua melaporkan, mengutip pernyataan yang dikeluarkan oleh Direktorat Komunikasi Turki pada Selasa, 10 Oktober 2023.***

Editor: Wildan Heri Kusuma

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah