Perang Gaza Berlanjut, Korban Tewas Warga Sipil Bertambah Terus

- 27 Desember 2023, 08:43 WIB
Ratusan mayat warga sipil Gaza yang dibantai oleh tentara Zionis Israel.
Ratusan mayat warga sipil Gaza yang dibantai oleh tentara Zionis Israel. /Hamdani/Reuters

“Pasukan Israel harus mengambil semua tindakan yang ada untuk melindungi warga sipil. Peringatan dan perintah evakuasi tidak membebaskan mereka dari seluruh kewajiban hukum kemanusiaan internasional," demikian pernyataan PBB.

Sejak Hamas yang diklaim telah membunuh 1.200 orang dan menyandera 240 orang pada 7 Oktober, yang merupakan hari paling mematikan dalam sejarah Israel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah merespons dengan serangan yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza yang dikuasai Hamas.

Sementara Otoritas kesehatan Palestina mengatakan hampir 21.000 orang tewas dalam serangan Israel, dan ribuan lainnya dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan. Hampir seluruh penduduk di wilayah kantong yang berjumlah 2,3 juta jiwa itu telah diusir dari rumah mereka, berkali-kali.

Baca Juga: Cara Asik Mencuci Baju dan Trik agar Tidak Perlu Menyetrika Baju Kaos Tinggalin Cara Lama Deh, Coba Ini!

Belum lama pihak berwenang Gaza menguburkan 80 warga Palestina tak dikenal pada hari Selasa 26 Desember 2023 yang jenazahnya diserahkan oleh Israel melalui perbatasan Kerem Shalom, kata kementerian kesehatan.

Menurut Wakaf Islam, atau kementerian agama, jenazah dikumpulkan dari bagian utara Jalur Gaza. Mereka dikuburkan di selokan panjang di pemakaman Rafah di selatan.

“Foto diambil untuk mengidentifikasi mereka nanti,” kata seorang perwakilan Wakaf Islam Gaza saat penguburan.

Baca Juga: Bursa Transfer Pemain: 3 Striker Ini Masuk Daftar Belanja Manchester United, Siapa Bakal jadi Korban?

Israel mengatakan mereka melakukan apa yang mereka bisa untuk melindungi warga sipil, dan menyalahkan Hamas karena membahayakan mereka dengan beroperasi di antara mereka.

Namun hal ini dibantah oleh Hamas, sementara sekutu terdekat Israel, Amerika Serikat, mengatakan negaranya harus berbuat lebih banyak untuk mengurangi kematian warga sipil akibat apa yang disebut Presiden Joe Biden sebagai “pengeboman tanpa pandang bulu”.

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah