INDOBALINEWS- Konflik Israel Hamas kian meluas. Perang kembali berkecamuk di Gaza ketika Amerika Serikat berupaya untuk mengevakuasi warga sipil. Penasehat keamanan Presiden AS mengingatkan Israel berpotensi kehilangan dukungan masyarakat Internasional.
Dilansir dari Reuters- KAIRO/GAZA, 15 Desember Amerika Serikat pada Jumat mengisyaratkan ketidaksepakatan dengan Israel mengenai seberapa cepat mengurangi perang di Gaza, dan penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden mengatakan waktu tersebut sekarang menjadi subjek "diskusi intensif" antara sekutu.
Dengan pertempuran darat yang intens yang meluas bulan ini di sepanjang Jalur Gaza dan organisasi bantuan yang memperingatkan akan adanya bencana kemanusiaan, Biden mengatakan pada awal minggu ini bahwa Israel berisiko kehilangan dukungan internasional karena serangan udara “tanpa pandang bulu” yang menewaskan warga sipil Palestina.
Penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, mengunjungi Israel pada hari Kamis dan Jumat, dan para pejabat AS memberi tahu para jurnalis bahwa ia membawa pesan ke Israel untuk mengurangi kampanye militer secara luas dan melakukan transisi ke operasi yang lebih ditargetkan secara sempit terhadap para pemimpin Hamas.
Baca Juga: Israel Dikabarkan Gunakan Amunisi Fosfor Putih dalam Serangan di Lebanon
The New York Times mengutip empat pejabat AS yang mengatakan Biden ingin hal itu terjadi dalam waktu sekitar tiga minggu. Namun saat berbicara kepada wartawan, Sullivan menghindari jawaban langsung mengenai waktunya.
“Akan ada transisi ke fase lain dalam perang ini, yang lebih terfokus pada penargetan para pemimpin dan operasi berbasis intelijen,” katanya.
“Kapan tepatnya hal itu terjadi dan dalam kondisi apa tepatnya akan terjadi diskusi intensif yang berkelanjutan antara Amerika Serikat dan Israel,” ujarnya.