INDOBALINEWS - Presiden General Motors (GM) Mark Reuss, produsen mobil asal Amerika Serikat berpartisipasi memperlambat penyebaran virus COVID-19 dengan menutup pabrik mereka selama dua bulan di musim semi.
Inisiasi partisipasi GM menutup pabrik dilandasi kehawatiran penularan covid-19 yang sebabkan kematian, penderitaan dan pengangguran, walau telah menjalankan protokol dengan baik.
"Kekhawatiran saya akan pandemi ini adalah tentang orang-orang yang mengalami kematian, penderitaan dan pengangguran. Meski saya sebagai pihak General Motors dan pihak industri lainnya secara umum telah melakukan pekerjaan dengan baik," ungkap Reuss.
Baca Juga: Hotman Paris Ajak Winda Bicara Win-win Solution Soal Gugatan ke Maybank, Tapi Tidak Datang Juga
Baca Juga: Tersangka Penyebar Video Syur, Sebut Nama Gisel Saat Pemeriksaan
General Motors bersama serikat pekerja United Auto Workers menginisiasi memperlambat produksi dengan menghentikan operasional kerja di pabrik mereka, demi mencegah meluasnya pandemi.
Tapi, tetap saja Reuss khawatir, seperti yang dikutip dari Reuters, Minggu, "saya sungguh mengkhawatirkan semua orang akan imbas dari pandemi ini, sungguh."
Kekhawatiran Reuss memang beralasan. Melihat pandemi yang sekarang sedang melanda terlihat makin hari makin sulit dikendalikan.
Baca Juga: Cara Dapatkan BLT UMKM Rp 2,4 Juta, Yang Diperpanjang Hingga Tahun 2021