Rangkaian Nyepi, Pemkot Denpasar Gelar Tawur Agung Tilem Kesanga di Kawasan Catus Pata Patung Catur Muka

- 10 Maret 2024, 19:15 WIB
Prosesi Tawur Agung Kesanga serangkaian Hari Suci Nyepi Caka 1946 di Kota Denpasar berlangsung di Kawasan Catus Pata Catur Muka Denpasar, Minggu 10 Maret 2024.
Prosesi Tawur Agung Kesanga serangkaian Hari Suci Nyepi Caka 1946 di Kota Denpasar berlangsung di Kawasan Catus Pata Catur Muka Denpasar, Minggu 10 Maret 2024. /Dok Humas Pemkot Denpasar

 


INDOBALINEWS - Prosesi Tawur Agung Kesanga serangkaian Hari Suci Nyepi Caka 1946 di Kota Denpasar berlangsung bertepatan dengan Tilem Sasih Kesanga, di Kawasan Catus Pata Catur Muka Denpasar, Minggu 10 Maret 2024.

Diringi suara Gambelan, Kekidungan, hingga Rejang Renteng dan Topeng Wali, upacara Tawur Agung ini berlangsung khidmat yang dipuput 6 sulinggih Sarwa Sadhaka.

Tak sedikit umat Hindu Kota Denpasar dan perwakilan Desa Adat se Kota Denpasar yang mengikuti rangkaian Tawur hingga selesai. Hadir langsung ditengah masyarakat, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Forkopimda Kota Denpasar dan Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana.

Baca Juga: Misteri Kasus Bunuh Diri Bersama Sekeluarga Lompat Apartemen: Tangan Keempatnya Terikat Saat Kejadian

Tampak pula Ketua PHDI Kota Denpasar, I Made Arka, Ketua MDA Kota Denpasar, AW Ketut Sudiana, Perwakilan Bandesa serta umat sedharma. Dalam kesempatan tersebut, Walikota Jaya Negara bersama jajaran turut nyaksiang seluruh prosesi yang diakhiri dengan mendem Tawur di kawasan Catus Pata Catur Muka Denpasar.

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat diwawancarai menjelaskan, Pemerintah Kota Denpasar melaksanakan Tawur Agung Tilem Kesanga serangkaian Hari Suci Nyepi. Dimana, setelah Tawur Kesanga, prosesi dilanjutkan dengan malam Pangerupukan yang identik dengan pengarakan ogoh-ogoh sebagai prosesi nyomya Bhutakala.

Jaya Negara menekankan, pelaksanaan malam Pangerupukan dan Nyepi diserahkan kepada Desa Adat yang disesuaikan dengan Dresta, Adat Istiadat dan Awig yang berlaku. Sehingga adat dan budaya Bali tetap ajeg lestari yang dibentengi dengan Desa Adat.

Baca Juga: Liga 1: Persis Solo Makin Dekati Zona Empat Besar Usai Kalahkan Barito Putera

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x