INDOBALINEWS – Pesohor Tamara Bleszynski ingin membantu pelaku usaha yang belakangan ini kesulitan lantaran tak bisa bebas berjualan saat PPKM darurat.
Melalui akun Istagram @tamarableszynskiofficial ia mengajak para pelaku UMKM mempromosikan usaha secara gratis.
“Selamat siang, sehat selalu, ya. Teman2 sayang, yang punya usaha kuliner, usaha online….dll dan mau aku bantu promosikan usahanya. Silakan DM aku dan tag usahanya,” begitu tulis Tamara Bleszynski di feed Instagram, Minggu 18 Juli 2021.
Baca Juga: Penyekatan Jalan Saat PPKM Darurat di Kuta, Wakapolda Bali Ikut Pindahkan 'Traffic Cone'
Dia mengatakan akan membantu mempromosikan UMKM secara gratis dengan cara merepost di IG story mulai Senin 19 Juli 2021.
“Semangat sehat dan salam sayang untuk keluarga ya. Mari kita saling membantu,” katanya.
Dalam unggahannya itu disertakan foto Tamara Bleszynski sedang duduk santai mengenakan atas putih tanpa lengan dan bawahan warna cokelat.
Perlu diketahui Tamara Bleszynski yang kini tinggal di Bali itu memiliki 2,7 juta pengikut di akun Instagram yang telah memposting 3.800 lebih unggahan.
Tamara Bleszynski yang memiliki usaha kuliner bernama Teh Manis di kawasan Canggu, Badung, Bali itu sehari sebelumnya juga mengunggah permakluman berbagai bantuan pangan.
Ia mengawali ungahannya pada Sabtu 17 Juli 2021: Bakal berbagi gratis 10 Bingkisan pangan sederhana berisi beras, minyak dan telur; Senin 19 Juli sampai dengan Rabu 21 Juli 2021 di @tehmanisbali pukul 12.00 Wita.
Kenapa hanya 10 paket per hari? Kata Tamara Bleszynski karena pada saat ini hanya 10 paket yang dia mampu.
“Itu juga sudah dibantu teman-teman dan anakku.Terima kasih ya anakku dan sahabat-sahabtaku sayang. Tapi mengapa cuma 10 per hari? Biar kamu nggak berkerumun dan kita tetap bisa berbagi secara sehat dan sesuai prokes. Tapi kenapa tetap dipermasalahkan? Wandaaaa??!!,” jelas Tamara Bleszynski.
Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang hingga Akhir Juli 2021, Pemerintah Berharap Masyarakat Gotong Royong
Dia juga mengajak siapa saja untuk bersemangat berbagi pangan, paling tidak di sekitar tempat tinggal.
“Aku rela dipenjara karena menyebar/berbagi pangan. Hidup cuma sekali,” tulis Tamara Bleszynski.***