"Menanam pohon ini merupakan ajaran Dharma, tidak hanya melakukan sembahyang saja, tetapi harus membangun hubungan harmonis dengan sesama dan lingkungan alam," ucapnya seperti yag dikutip oleh indobainews.com.
Baca Juga: Pembunuh WNA Slovakia di Bali Ternyata Mantan Pacar Yang Marah Diusir Pakai Sapu
Ditambahkannya, menanam seribu pohon buah dari kemurahan hati pemerintah untuk penghijauan di Pasraman Sri Taman Ksetra dan di perbukitan Desa Pikat ini, merupakan bentuk nyata kepedulian umat Hindu terhadap ibu pertiwi.
"Inilah salah satu kegiatan sosial dari Yayasan Padukuhan Sri Candra Bhaerawa dalam melestarikan alam, selain melakukan donor darah dan tali kasih kepada sesama," tuturnya.
Baca Juga: Hyun Bin Syuting Lagi Jadi Detektif di Sekuel Film 'Confidential Assignment 2'
Ida Pandita Dukuh menyebutkan masyarakat wajib memelihara kelestarian alam. Sehingga alam akan memberi manfaat yang lebih untuk kelangsungan hidup manusia.
"Kalau kita merusak alam nanti gantian alam akan merusak hidup kita, maka alam harus dijaga," pungkasnya.
Baca Juga: Jambret Berambut Pirang Spesialis Incar Turis Bule di Bali, Dibekuk Polisi
Sementara itu, Kepala Desa Pikat, I Wayan Nevy Sudarsa mengungkapkan apresiasinya dengan kegiatan itu. Dikatakannya program penaman pohon meski di tengah pandemi covid-19 namun tetap mematuhi Prokes dengan didampingi pihak Kamtibmas.
"Kami sangat mengapresiasi adanya penanaman pohon ini. Selain membuat hijau juga akan bermanfaat nantinya bagi hewan yang ada di areal bukit desa terutama kera," ujarnya.