Iryna juga membagikan gambar bayi baru lahir yang bergantung pada Generator oksigen, yang disumbangkan oleh UNICEF.
“Hari-hari pertama adalah yang paling sulit. Kami harus belajar bagaimana menangani pengeboman dan pemogokan”, katanya.
“Kami mungkin mempertaruhkan hidup kami, tetapi kami tidak memikirkannya sama sekali. Kami mencintai pekerjaan kami”, tegasnya.
Baca Juga: Pemprov NTB Bangun IGD dan Rawat Inap Rp270 Miliar, Siap Menunjang Perhelatan di Sirkuit Mandalika
Salah satu video Iryna menunjukkan seorang wanita bernama Yana menggendong bayi laki-lakinya yang lahir pada hari kedua perang dengan masalah pernapasan.
“Dokter dan perawat disini kami khawatir, kami menangis, tetapi tidak ada dari kami yang akan menyerah”, kata Iryna dikutip dari Reuters. ***