Pada bulan Mei tahun 2020, saat memulai bekerja dari rumah, dia melihat ada fenomenaa berbeda di kampung.
Baca Juga: UI, UGM dan ITB Sisihkan 2.445 Peserta dari 386 PT di Indonesia dalam Pertamuda Seed and Scale 2022
Pada masa remajanya di bangku SMP dahulu, banyak melihat wisatawan asing atau bule-bule datang menikmati keindahan alam Desa Pemuteran.
Namun situasi atau hal berbeda terjadi saat pandemi 2019 di desanya.
Desa Pemuteran yang dikenal wisatawan hingga mancanegara dengan keindahan alam pantai dan bawah lautnya, menjadi sepi karena tidak ada wisatawan datang.
Akibatnya, pariwisata di daerah arah barat Singaraja atau Ibu Kota Kabupaten Buleleng itu menjadi lumpuh total. Tidak ada denyut pariwisata sehingga masyarakat balik kembali menjadi nelayan atau petani
Akhirnya, secara pribadi, Bli Dika terpacu untuk menelusuri apa yang sebenarnya terjadi di desanya hingga sepi dari turis.
Baca Juga: Anis Baswedan Bakar Semangat Relawan di Sulawesi Selatan
Apalagi, dia masih melihat di Denpasar pada bulan Mei 2022 masih banyak bus-bus besar kunjungan wisatawan dari luar negeri.
Kemudian, mencoba melakukan base land study, yakni studi dasar atau awal untuk mengetahui suatu kondisi.