Pasca Pandemi 40% Anak Usia Sekolah Butuh Kacamata Akibat Tingginya Penggunaan HP

- 23 September 2023, 07:35 WIB
Ilustrasi kacamata.
Ilustrasi kacamata. /Pixabay/Congerdesign

INDOBALINEWS - Selama dua tahun terakhir pasca pandemi covid 19 terjadi tren peningkatan gangguan penglihatan pada anak usia sekolah yang diakibatkan oleh tingginya frekuensi. penggunaan HP atau gawai.

Dari hasil studi Ikatan Profesi Optometris Indonesia (IROPIN) yang diungkap oleh Ketua Umum IROPIN Nova Joko Pamungkas dijelaskan bahwa berdasarkan pengumpulan data sementara pada tahun 2023, dari rata-rata 1.000 anak yang mengikuti penapisan, tercatat 350 sampai 400 (40 persen) anak terindikasi mengalami gangguan penglihatan karena refraksi sehingga membutuhkan kacamata.

Tren peningkatan gangguan penglihatan pada anak karena kelainan refraksi terindikasi dari hasil penapisan yang dilakukan organisasi itu pada tahun 2023 di sejumlah wilayah.

Baca Juga: Agak Lain! Lagu yang Biasa Digunakan Tema Sinetron Azab dari Pasha Ungu Viral di Til-Tok, Ada Versi Remixnya

"Dalam proses pengumpulan data memang didapatkan faktor sangat signifikan, terutama dua tahun terakhir setelah pandemi. Mungkin karena dalam program pendidikan jarak jauh setiap hari anak-anak kita di depan gadget (gawai). Ini sangat memicu peningkatan gangguan refraksi," kata dia dilansir Antara.

 

Pengumpulan data itu terus dilakukan selama program bantuan 50.000 bingkai kacamata oleh IROPIN pada tahun 2023 yang telah diakui Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). "Hingga kini telah tersalurkan sebanyak 17.000 unit bingkai kacamata," katanya.

Meski pengumpulan data masih berjalan, Nova menambahkan persentase gangguan penglihatan akibat kelainan refraksi pada anak usia sekolah mencapai 35 sampai 40 persen.

Baca Juga: Unismuh Makassar dan Kanazawa Institute of Technology Teken MoU Penelitian dan Pendidikan

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x