Hari Bersepeda Sedunia 3 Juni 2024, Sejarah dan Maknanya

- 3 Juni 2024, 16:05 WIB
Ilustrasi bersepeda. Presiden Jokowi mengajak cucu pertamanya, Jan Ethes Srinarendra untuk bersepeda keliling Yogyakarta
Ilustrasi bersepeda. Presiden Jokowi mengajak cucu pertamanya, Jan Ethes Srinarendra untuk bersepeda keliling Yogyakarta /ANTARA/HO-Biro Pers Setpres

Memenuhi kebutuhan orang-orang yang berjalan kaki dan bersepeda adalah solusi penting untuk membuat kota menurunkan emisi, meningkatkan kualitas udara, dan mempromosikan keselamatan di jalanan.

Oleh karena itu, transportasi yang secara aktif menggerakkan orang tak hanya sehat, namun juga hemat biaya dan mempromosikan kesetaraan.

Menurut mereka, sepeda membuat udara lebih bersih, mengurangi kemacetan, serta membuat pendidikan, fasilitas kesehatan, dan pelayanan sosial lainnya dapat diakses oleh kelompok-kelompok yang rentan.

 

Seperti diansir dari Antara, selain itu, sistem transportasi yang berkelanjutan dapat memacu pertumbuhan ekonomi, mengurangi kesenjangan, dan memperkuat upaya menangani perubahan iklim guna memenuhi Sustainable Development Goals.

Pandemi COVID-19, ujar mereka, membuat banyak kota di seluruh dunia memikirkan kembali sistem transportasi mereka. Akhirnya, pada 15 Maret 2022, Majelis Umum PBB membuat resolusi, di mana bersepeda diintegrasikan dengan sistem transportasi publik guna pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga: Timnas Indonesia Buang Banyak Peluang, Gagal Bungkam Tanzania, Finishing Jadi PR Besar

Inisiatif itu sebagai penekanan bahwa sepeda adalah transportasi berkelanjutan yang menggaungkan pesan tentang konsumsi dan produksi berbasis keberlanjutan, yang memiliki dampak positif pada iklim.

Melalui Hari Bersepeda Sedunia, PBB mendukung inisiatif untuk menggelar acara-acara bersepeda di tingkat nasional dan lokal sebagai upaya meningkatkan kesehatan fisik dan mental, serta menumbuhkan budaya bersepeda. ***

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Dari Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah