Limbah Plastik Indonesia Capai 66 Juta Ton per Tahun, Indusrti Kecantikan L'Oréal Tunjukan Kepedulian

15 Februari 2023, 22:54 WIB
Tempat pengolahan sampah di Denpasar Bali /Dok. Humas L’Oreal

INDOBALINEWS – Limbah plastik yang dihasilkan Indonesia mencapai 66 juta ton per tahun dan 3,2 juta ton terbuang ke laut, namun dari jumlah tersebut hanya 10% yang berhasil di daur ulang dan mayoritas tipe plastik yang banyak didaur ulang adalah tipe Polyethylene terephthalate (PET).

 

Salah satu industri kecantikan, L'Oréal Indonesia berkomitmen mendukung misi pemerintah dalam menangani isu sampah plastik di Indonesia melalui komitmen “L'Oréal for The Future” (L4TF).

L4TF merupakan strategi pembangunan berkelanjutan yang telah dijalankan sejak 2020 dengan target berbasis sains dan memiliki komitmen jangka panjang hingga 2030 yang mencakup 6 topik utama salah satunya adalah pengelolaan sampah.

Salah satu upaya nyata yang L'Oréal Indonesia lakukan adalah dengan bekerja sama dan menjadi anggota Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO) dalam hal kolaborasi daur ulang plastik, khususnya tipe plastik yang masih jarang dan sulit didaur ulang seperti PP dan MLP sejak tahun 2022.

L'Oréal Indonesia memberikan dukungan terhadap 8 infrastruktur daur ulang plastik Polypropylene (PP) dan Multi Layered Plastic (MLP) yang memiliki tingkat daur ulang yang rendah di Indonesia.

Jika melihat jumlah persentase dari total sampah secara nasional, plastik PP menyumbang 31% dari semua produk plastik di Indonesia dan PET hanya menyumbang 12% dari jumlah tersebut, sehingga infrastruktur daur ulang sampah plastik khususnya PP dan MLP masih dibutuhkan.

“Plastik tipe PP dan MLP merupakan limbah plastik yang sulit terurai dan belum memiliki infastruktur daur ulang yang terbangun dengan baik, hal tersebut menyebabkan tingkat daur ulang PP dan MLP masih tergolong rendah di Indonesia.

Hal tersebut jelas tidak hanya berdampak pada lingkungan tetapi juga pada rendahnya nilai ekonomi dari kedua tipe plastik tersebut.

Dengan adanya kerjasama dengan IPRO, L’Oreal Indonesia berkomitmen untuk mengumpulkan dan mendaur ulang 169 ton plastik Polypropylene (PP) dan 126 ton Multi Layered Plastic (MLP) Melalui 8 titik pengumpulan dan daur ulang plastik PP dan MLP yang tersebar di Bali dan Jawa Timur setiap tahun.

“Melalui infrastruktur pengumpulan dan daur ulang plastik khusus PP dan MLP yang saat ini sudah berjalan, kami berharap upaya tersebut tidak hanya membantu mendaur ulang plastik yang masih jarang di recycle tetapi juga membantu meningkatkan tingkat daur ulang sampah plastik di Indonesia” kata Mohamad Fikri, selaku Director of Corporate Responsibility, L'Oréal Indonesia.

Selain melakukan upaya daur ulang plastik, L'Oréal Indonesia juga terus bertransformasi dan berinovasi menghadirkan produk kecantikan dengan kemasan yang semakin ramah lingkungan melalui tiga strategi utama,

yakni dengan mengurangi 20% intensitas kemasan produk di 2030, menggunakan 100% bahan daur ulang pada kemasan plastik rigid di 2025, dan mengumpulkan kembali juga mendaur ulang sampah paska konsumen melalui kolaborasi Garnier x eRecycle dan Kerjasama L'Oréal Indonesia dengan IPRO.

Ketiga strategi L4TF juga menjadi inovasi strategis L’Oréal Indonesia dalam menerapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) No. P.75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen dengan target pengurangan sebanyak 30% di 2029.

“L'Oréal Indonesia merupakan salah satu dari 40 perusahaan pertama yang mendeklarasikan peta jalan pengurangan sampah kami kepada KLHK, langkah tersebut menunjukkan upaya serius L'Oréal dalam mengambil peran dan tanggung jawab bersama atas manajemen sampah plastik di Indonesia.

Melalui transformasi, inovasi, dan kolaborasi, kami optimis untuk mencapai target pengurangan 78% penggunaan virgin plastic dan mencapai 26% pengumpulan sampah kemasan di tahun 2025, yang dimana jumlah tersebut melampaui target pengurangan sampah oleh produsen yang telah ditetapkan pada KLHK,” Tutup Fikri.***

Editor: Saifullah

Tags

Terkini

Terpopuler