Tidak Ada Anggaran, DKI Pastikan Tidak Ada Perayaan Tahun Baru Besar-Besaran

18 November 2020, 09:28 WIB
Ilustrasi perayaan tahun baru. /Pixabay

INDOBALINEWS - Di masa pandemi yang masih berlangsung ini. DKI pastikan tidak akan ada perayaan tahun baru besar-besaran seperti tahun-tahun sebelumnya. 

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, "Tidak ada pengerahan massa seperti tahun-tahun sebelumnya, konser musik, konser budaya, tari-tarian, nyanyi-nyanyian sebagainya, tahun ini tidak ada lagi."

Perayaan tahun baru 2021 yang akan tiba sebentar lagi ini. Membuat Pemprov DKI memutuskan untuk tidak akan melibatkan banyak orang.

Baca Juga: Uji Swab Lurah Petamburan Lokasi Kerumunan di Rumah Habib Rizieq Positif

Terlebih jumlah orang terinfeksi COVID-19 di Jakarta belum menunjukkan penurunan angka yang signifikan. 

Terkait hal tersebut, Riza juga menambahkan akan potensi peningkatan konfirmasi positif COVID-19, bila Ibu Kota tetap menyelenggarakan perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2021. 

Saat ini, anggaran pemerintahannya pun sedang difokuskan, untuk kepentingan penanganan COVID-19, seperti yang dikutip indobalinews dari antaranews.

Baca Juga: Buntut Kerumuman Massa, Langkah Tegas Kapolri Copot 2 Kapolda Harus Dihargai

Selain anggaran yang dialihkan untuk penanganan COVID-19. Musim penghujan yang baru mulai sekarang pun menjadi fokus Pemprov. 

Dikarenakan untuk beberapa wilayah, DKI masih rawan banjir. Dan pastinya memerlukan anggaran yang tidak sedikit. 

Sehingga tidak diselenggarakannya kegiatan besar dalam perayaan tahun baru 2021, adalah pilihan yang tepat dan bijaksana. 

Baca Juga: Perintah Presiden Jokowi: Mendagri Tegur Kepala Daerah Yang Tidak Beri Contoh Baik

"Pokoknya perayaan tahun baru kita pastikan tidak ada kegiatan perayaan yang menghadirkan banyak orang atau kerumunan seperti tahun lalu, itu kita pastikan. Apalagi juga anggarannya tidak ada," kata Riza saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Sedangkan untuk perayaan Natal, Riza mengatakan pihaknya butuh melihat berbagai faktor dan data khususnya soal COVID-19.

"Semua kebijakan yang diambil tidak bisa sepihak, ya. Banyak faktor yang harus diperhatikan, kita lihat fakta dan data, kita koordinasikan dengan semua pihak, para pemuka agama, pimpinan tokoh agama, juga dengan pemerintah pusat, dan para pakar," ucapnya.

Baca Juga: ‘Gempa Bumi 8,9 Magnitudo, Akan Hancurkan Teluk Bayur dan Bandara Minangkabau’, Menurut Para Ahli

Wagub juga menambahkan bahwa masih cukup waktu untuk mendiskusikan hal tersebut sebelum perayaan natal menjelang. 

"Kita diskusikan bersama terkait baiknya ke depan. Dalam situasi seperti ini kita harus meningkatkan koordinasi, tidak mungkin memutuskan secara sepihak," tuturnya.DS(***)



Editor: Rudolf

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler